Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BBM Langka di Daerah, Ini Komentar BPH Migas

Kompas.com - 09/08/2014, 13:51 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com -
Wakil Ketua Badan Pengatur Hilir Minyak Dan Gas Bumi (BPH Migas), Fahmi H Matori mengaku heran pada adanya pemberitaan yang menyebut telah terjadinya kelangkaan BBM di daerah-daerah.

Fahmi justru menegaskan,  kuota volume solar bersubsidi justru ditambah dari pengonversian kuota premiun yang tidak terserap. Atas hal itu, sambungnya, tidak mungkin akan terjadi kelangkaan solar bersubsidi di daerah.

"Saya justru heran kalau telah terjadi kelangkaan BBM Bersubsidi di daerah. Karena kuota Solar bersubsidi justru bertambah karena pengonversian kuota premium yang tidak terserap," kata Fahmi, Sabtu (9/8/2014).

Fahmi menjelaskan, yang dilakukan oleh pemerintah adalah pembatasan waktu penjualan BBM Bersubsidi di SPBU-SPBU yang menjual solar di daerah-daerah industri, pertambangan dan perkebunan yang rawan terjadi penyalahgunaan BBM Bersubsidi.

"Itu pun hanya 12 persen dari jumlah total 4.800 SPBU yang ada di seluruh Indonesia. Jadi pemerintah tidak melakukan pembatasan kuota Solar Bersubsidi di daerah. Yang kami lakukan itu pembatasan waktu penjualan solar bersubsidinya. Itu pun khusus untuk di daerah-daerah kawasan industri, pertambangan, perkebunan dan wilayah-wilayah yang dekat pelabuhan yang rawan penyalahgunaan solar bersubsidi," ujarnya.

Fahmi menyatakan, upaya-upaya yang dilakukan pemerintah ini hanya berlaku hingga akhir 2014. Dan upaya-upaya pengendalian BBM Bersubsidi ini dilakukan agar tidak terjadi over kuota BBM Bersubsidi dan penyelamatan keuangan negara.

"Jadi kebijakan pengendalian BBM bersubsidi ini adalah upaya-upaya pemerintah agar tidak terjadi over kuota BBM bersubsidi yang dilakukan pemerintah hingga akhir desember 2014 ini. Bukan sebuah keputusan yang sifatnya permanen," katanya.

Untuk menjaga agar tidak terjadi kelangkaan Solar bersubsidi, lanjut Fahmi, BPH Migas akan meminta kepada Pertamina untuk menindak tegas SPBU-SPBU di daerah yang memainkan kuota solar bersubsidi.

"Kami akan meminta kepada para GM Pertamina di daerah-daerah untuk menindak tegas SPBU-SPBU yang memainkan kuota solar bersubsidi," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Whats New
Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Whats New
BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com