Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Pesan Dirjen Pajak untuk Pengganti SBY

Kompas.com - 10/08/2014, 20:21 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com – Siapapun nanti yang bakal menjadi pengganti Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Fuad Rahmani memberikan pesan dua hal penting.

Salah satunya agar institusi pajak diberi kewenangan lebih besar agar bisa menjangkau lebih banyak wajib pajak. Dengan demikian, penerimaan pajak bisa lebih besar untuk membiayai kebutuhan negara.

“Ini pesan-pesannya, nanti kalau ini tidak diberesin, masalah bangsa kita akan selalu berhadapan dengan masalah perpajakan. Kalau tidak diberesi, penerimaan pajak kita akan selalu minimal. Sehingga, Presiden manapun nanti, (dia) butuh uang. Enggak ada uang, dia tidak bisa merealisasikan janjinya membangun,” kata Fuad ditemui wartawan di kantornya, pada Jumat (8/8/2014).

Sebagaimana diketahui, Presiden terpilih berdasarkan hasil rekapitulasi Komisis Pemilihan Umum, Joko Widodo menargetkan tax ratio atau rasio pajak sebesar 16 persen. Sementara dalam lima tahun belakangan ini, rasio pajak di Indonesia berkisar 12 persen.

Fuad berdalih, penyebabnya adalah kurang pegawai, sehingga sulit untuk melakukan intensifikasi bahkan ekstensifikasi pajak. “Aku ngomong tidak hanya untuk Jokowi. Aku sudah mau pensiun, tidak punya kepentingan. Tapi aku ngomong untuk siapa saja ke depan. Jangka panjang 10 tahun ke depan. Kita berpikir jauh ke depan kita butuh DJP yang kuat. Menteri, Presiden harus mikirin ini. Kalau negara mau maju, semua orang harus urunan,” jelas Fuad.

Lebih lanjut, sebut Fuad, pesan kedua adalah soal keadilan. Menurut dia, sekarang ini negara tidak adil, karena hanya wajib pajak (WP) yang itu-itu saja yang dikejar. Banyak orang kaya lainnya yang belum membayar pajak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Work Smart
Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Spend Smart
Suku Bunga Acuan Naik, Apa Dampaknya ke Industri Multifinance?

Suku Bunga Acuan Naik, Apa Dampaknya ke Industri Multifinance?

Whats New
Aturan Impor Produk Elektronik Dinilai Bisa Perkuat Industri Dalam Negeri

Aturan Impor Produk Elektronik Dinilai Bisa Perkuat Industri Dalam Negeri

Whats New
Cara Beli Pulsa melalui myBCA

Cara Beli Pulsa melalui myBCA

Spend Smart
Lima Emiten yang Akan Bayar Dividen Pekan Depan

Lima Emiten yang Akan Bayar Dividen Pekan Depan

Whats New
Pemerintah Dinilai Perlu Buat Formula Baru Kenaikan Tarif Cukai Rokok

Pemerintah Dinilai Perlu Buat Formula Baru Kenaikan Tarif Cukai Rokok

Whats New
5 Cara Beli Emas di Pegadaian, Bisa Tunai dan Nyicil

5 Cara Beli Emas di Pegadaian, Bisa Tunai dan Nyicil

Spend Smart
Masuki Usia ke-20, Sido Muncul Beberkan Rahasia Sukses Kuku Bima

Masuki Usia ke-20, Sido Muncul Beberkan Rahasia Sukses Kuku Bima

BrandzView
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com