Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dapatkah Pemerintah Baru Realisasikan Janji lewat APBN 2015?

Kompas.com - 20/08/2014, 17:25 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintahan baru diyakini tidak akan banyak mengambil kebijakan lantaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2015 telah "dikunci" oleh pemerintahan saat ini.

"Menurut saya tidak begitu. Masih ada peluang yang dapat dimanfaatkan pemerintah baru lewat APBN 2015 untuk memulai merealisasikan janji-janjinya. Penerjemahan visi dan misi presiden terpilih ke dalam APBN 2015 semestinya dapat dilakukan dalam dua cara," kata Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Hendri Saparini, Rabu (20/8/2014).

Cara pertama menurut dia adalah dengan mengikutsertakan tim ekonomi Presiden terpilih dalam proses pengesahan APBN 2015. Kesempatan ini, ujar Hendri, semestinya bisa dilakukan bila proses Pemilu 2014 berjalan lancar.

"Ada waktu sekitar 2 bulan bagi tim ekonomi Presiden terpilih 2014-2019 untuk memberikan masukan pada APBN 2015. Namun, bila presiden terpilih baru ditetapkan akhir bulan ini atau bahkan mundur pada bulan depan, maka peluang ini hilang," jelas Hendri.

Adapun cara lainnya adalah melalui APBN Perubahan yang dipercepat. Menurut aturan perdagangan, pemerintah dapat mengajukan APBNP 2014 dan dapat dipercepat dari jadwal normal apabila ada alasan yang mendasar.

"Namun ada beberapa catatan. Bila pemerintah baru memiliki legitimasi dan kemampuan komunikasi yang baik dalam menyampaikan substansi dan argumen perlunya APBNP, maka APBNP akan dapat dilakukan dengan cepat. Pemerintah juga bisa segera merealisasikan janji-janjinya pada publik," papar Hendri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Astra Honda Motor Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1, Simak Kualifikasinya

Astra Honda Motor Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Jadwal Lengkap Perjalanan Ibadah Haji 2024

Jadwal Lengkap Perjalanan Ibadah Haji 2024

Whats New
Kasus SPK Fiktif Rugikan Rp 80 Miliar, Kemenperin Oknum Pegawai yang Terlibat

Kasus SPK Fiktif Rugikan Rp 80 Miliar, Kemenperin Oknum Pegawai yang Terlibat

Whats New
Laba Bersih Avrist Assurance Tumbuh 18,3 Persen pada 2023

Laba Bersih Avrist Assurance Tumbuh 18,3 Persen pada 2023

Whats New
Mendag Zulhas Usul HET Minyakita Naik Jadi Rp 15.000 Per Liter

Mendag Zulhas Usul HET Minyakita Naik Jadi Rp 15.000 Per Liter

Whats New
Marak Modus Penipuan Undangan Lowker, KAI Imbau Masyarakat Lebih Teliti

Marak Modus Penipuan Undangan Lowker, KAI Imbau Masyarakat Lebih Teliti

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com