Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

MMM Goyah, Para Pendiri Bikin Sistem Baru

Kompas.com - 29/08/2014, 12:39 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Seakan tak pernah kehabisan akal, setelah skema perputaran uang ala Mavrodi Mondial Moneybox (MMM) atau dikenal dengan arisan Manusia Membantu Manusia goyah, para pendirinya membangun sistem baru. Namanya Local Wisdom (Locwis) Nusantara.

Pendiri Locwis Nusantara adalah Robertus Julyanto, leader MMM Indonesia. Nama lain yang termasuk dalam struktur manajemen Locwis adalah Cak Met, yang dikenal sebagai motivator MMM. Pencarian peserta Locwis cukup gencar di internet. Salah satu partisipan Locwis Nusantara adalah Veri, yang juga nasabah dari MMM. 

Veri mendaftar via situs web www.locwis.com dua pekan lalu. Situs web ini sudah ada sejak satu bulan terakhir.

Ia belum menanamkan uang sepeser pun karena sistem ini baru beroperasi pada September atau Oktober 2014. "Locwis ini kloningan MMM. Saat ini, MMM tidak sehat karena PH (provide help) dan GH (get help) sudah sangat timpang. Sepertinya skema Locwis sama dengan MMM,” terang Veri kepada Kontan.

Menurut dia, partisipan di Locwis mencapai 22.058 akun. Veri menyadari bahwa Locwis tergolong money game yang mirip-mirip arisan berantai. Sistem ini  lambat laun akan kolaps. Maka, dia mengambil posisi di awal untuk meraup keuntungan. Sebab, siapa yang masuk di awal dan keluar lebih dulu, bisa mendapatkan cuan.

Sebelumnya Veri bergabung di MMM karena diajak temannya. Selama tujuh bulan, ia mengaku sudah balik modal, bahkan untung. Ia memiliki 10 akun dengan total modal 
Rp 200 juta. Setiap akun mampu memberi profit Rp 2,8 juta-Rp 2,9 juta per dua pekan.

Selain Locwis, satu lagi tawaran arisan berantai beredar, bernama Sama-Sama Sejahtera System (S3 System). Sistem ini juga menjanjikan pengembalian modal plus bunga tinggi. "Anggotanya sudah banyak," kata Herry Gunawan, salah satu anggota.

Sejatinya, arisan berantai ini bukan barang baru. Sebut saja Danasonic made in PT Sapta Mitra Ekakarya yang muncul tahun 1995.

Pengajar investasi dan Ketua Departemen Keuangan Prasetya Mulia Business School, Lukas Setia Atmaja, menuturkan, masyarakat perlu mewaspadai tawaran investasi berimbal hasil tak masuk akal. Apalagi, imbal hasil itu tak dapat dijelaskan sumbernya. 

Pastikan juga segala bentuk tawaran investasi diawasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Agak sulit memberantas model arisan seperti ini. Salah satu cara adalah sosialisasi pemerintah agar investor tidak termakan iming-iming keuntungan semu. (Cindy Silviana Sukma, Dina Farisah)

Baca juga: "Arisan MMM Tinggal Tunggu Meledak Saja"

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Whats New
Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Whats New
ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

Whats New
KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

Whats New
Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Whats New
Permintaan 'Seafood' Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Permintaan "Seafood" Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Whats New
BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Whats New
Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Whats New
Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Whats New
Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Whats New
Bulog: Imbas Rupiah Melemah, Biaya Impor Beras dan Jagung Naik

Bulog: Imbas Rupiah Melemah, Biaya Impor Beras dan Jagung Naik

Whats New
Harga Emas Terbaru 18 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 18 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Jumat 26 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 26 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Bulog Siap Beli Padi yang Dikembangkan China-RI di Kalteng

Bulog Siap Beli Padi yang Dikembangkan China-RI di Kalteng

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com