Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Data Menjadi "Amunisi" Bagi Perusahaan Start-Up" Ini

Kompas.com - 04/09/2014, 10:30 WIB
Tabita Diela

Penulis

 


NEW YORK, KOMPAS.com -
Penguasaan data merupakan hal penting dalam memimpin sebuah usaha, meski usaha yang dimaksud cenderung berskala kecil. Dengan data, usaha bisa lebih untung. Data menjadi semacam "amunisi" bagi usaha kecil.

Hal ini dibuktikan oleh sebuah perusahaan perintis (startup) asal New York, Amerika Serikat. Perusahaan bernama Warby Parker tersebut merupakan perusahaan perintis penyedia kacamata untuk anak muda. Warby Parker menggunakan data untuk memilih lokasi kantor cabangnya.

"Kami memulai dengan sebuah matriks seluruh kota di Amerika Serikat," ujar co-CEO Warby Parker, Dave Gilboa.

Menurut Gilboa, Warby Parker semula sekadar ingin memperbesar perusahaan dan memperluas jangkauannya. Hal ini bisa dilakukan dengan menambahkan karyawan dan pintah ke kantor lain yang lebih besar di pusat kota New York. Namun, New York merupakan salah satu kota di dunia dengan biaya sewa, khususnya sewa kantor, dengan tarif termahal di dunia. Lebih hemat jika perusahaan ini membuka kantor lain, di kota berbeda.

Perusahaan tersebut mempertimbangkan data-data konvensional dan data non-konvensional untuk memilih lokasi kantor cabangnya. Data konvensional yang dimaksud adalah rata-rata penghasilan di sebuah lokasi, biaya hidup di lokasi tersebut, jumlah persentase penduduk bergelar sarjana, dan jumlah penerbangan langsung dari kantor pusat Warby di New York.

Ada pula data non-konvensional. Seperti dikutip dalam Fast Company, data non-konvensional yang dimaksud adalah kemiripan kota-kota tujuan dengan New York. Gilboa dan rekannya, Neil Blumenthal, juga mendasarkan pilihannya pada kota yang paling familiar dengan karyawannya.

Berdasarkan data yang sudah terhimpun, Gilboa dan Blumenthal akhirnya memilih Nashville. Menurut mereka, Nashville mampu membangun hubungan paling kuat dengan kota New York.

Kota tersebut pun berhasil meyakinkan keduanya bahwa tampilan kota, kebiasaan, karakter penduduknya, dan berbagai latar belakang lain, berpotensi mendatangkan keuntungan bagi Warby Parker.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Whats New
Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Whats New
Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Whats New
Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Spend Smart
PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

Whats New
Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Whats New
Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Whats New
Transformasi Digital, BRI Raih Dua 'Award' dalam BSEM MRI 2024

Transformasi Digital, BRI Raih Dua "Award" dalam BSEM MRI 2024

Whats New
Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Whats New
SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

Whats New
Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Whats New
Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal

Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal

Whats New
Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

Whats New
BUAH Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

BUAH Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com