Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PR Jokowi-JK di Bidang Logistik: Biaya yang Mahal

Kompas.com - 21/10/2014, 12:02 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Dalam kurun waktu tiga tahun terakhir indeks logistik Indonesia meningkat. Berdasarkan data Bank Dunia, indeks logistik RI berada di peringkat 59 dari 155 negara. Namun, Carmelita Hartoto, Wakau Bidang Logistik Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia, mengatakan, meski peringkat naik, biaya logistik masih tinggi.

"Satu dasawarsa belum ada perkembangan signifikan, biaya logistik kita masih sangat boros. Biaya logistik tidak turun tiga tahun terakhir," kata Carmelita, di Jakarta, Selasa (21/10/2014).

Sementara itu, empat negara tetangga jauh lebih efisien, yakni Singapura, Malaysia, Vietnam, serta Thailand. Menurut Ketua Umum INSA itu, hal itu disebabkan buruknya infrastruktur, minimnya alat angkut, serta regulasi yang belum pro bisnis.

"Kondisi ini memunculkan kekhawatiran, ketika pasar bebas AEC nanti, Indonesia hanya akan jadi penonton," sebut dia.

Sugihardjo, Staff Ahli Bidang Logistik dan Multimoda Perhubungan, Kementerian Perhubungan Republik Indonesia, mengatakan, meski peringkat logistik meningkat, namun biaya logistik RI memang tidak efisien, yakni 24,6 persen dari produk domestik bruto (PDB).

Contohnya, biaya logistik di darat dari Cikarang menuju Priok dengan jarak tempuh 55,4 kilometer sekitar 600 dollar AS per kontainer, dengan waktu sekitar 3-4 jam. Sementara itu, dengan jarak tempuh yang hampir sama yakni dari Pasir Gudang hingga Tanjung Pelepas Malaysia (56,4 km), biayanya hanya 450 dollar AS per kontainer, dengan waktu tempuh 1-2 jam.

Contoh lain, biaya laut dari Padang menuju Tanjung Priok sebesar 600 dollar AS per kontainer. Namun, biaya laut dari Singapura ke Tanjung Priok Jakarta hanya 185 dollar AS per kontainer.

Sugihardjo menuturkan, sebenarnya pemerintah memiliki peta jalan untuk memperbaiki sistem logistik RI yakni dengan Sislognas, dengan dikeluarkannya Perpes 26 tahun 2012. Namun menurutnya, dokumen Sislognas yang bagus secara akademik dan implementasi tersebut, hingga saat ini belum mampu dieksekusi.

baca juga: Kelesuan Ekonomi Menghadang, Tak Ada Bulan Madu Bagi Jokowi-JK

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lebih Murah dari Saham, Indodax Sebut Banyak Generasi Muda Pilih Investasi Kripto

Lebih Murah dari Saham, Indodax Sebut Banyak Generasi Muda Pilih Investasi Kripto

Earn Smart
Jokowi Minta Bea Cukai dan Petugas Pelabuhan Kerja 24 Jam Pastikan Arus Keluar 17.304 Kontainer Lancar

Jokowi Minta Bea Cukai dan Petugas Pelabuhan Kerja 24 Jam Pastikan Arus Keluar 17.304 Kontainer Lancar

Whats New
Dukung Ekonomi Hijau, Karyawan Blibli Tiket Kumpulkan 391,96 Kg Limbah Fesyen

Dukung Ekonomi Hijau, Karyawan Blibli Tiket Kumpulkan 391,96 Kg Limbah Fesyen

Whats New
Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

Whats New
Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

Whats New
IHSG Menguat 3,22 Persen Selama Sepekan, Ini 10 Saham Naik Paling Tinggi

IHSG Menguat 3,22 Persen Selama Sepekan, Ini 10 Saham Naik Paling Tinggi

Whats New
Mengintip 'Virtual Assistant,' Pekerjaan yang Bisa Dilakukan dari Rumah

Mengintip "Virtual Assistant," Pekerjaan yang Bisa Dilakukan dari Rumah

Work Smart
Tingkatkan Kinerja, Krakatau Steel Lakukan Akselerasi Transformasi

Tingkatkan Kinerja, Krakatau Steel Lakukan Akselerasi Transformasi

Whats New
Stafsus Sri Mulyani Beberkan Kelanjutan Nasib Tas Enzy Storia

Stafsus Sri Mulyani Beberkan Kelanjutan Nasib Tas Enzy Storia

Whats New
Soroti Harga Tiket Pesawat Mahal, Bappenas Minta Tinjau Ulang

Soroti Harga Tiket Pesawat Mahal, Bappenas Minta Tinjau Ulang

Whats New
Tidak Kunjung Dicairkan, BLT Rp 600.000 Batal Diberikan?

Tidak Kunjung Dicairkan, BLT Rp 600.000 Batal Diberikan?

Whats New
Lowongan Kerja Pamapersada untuk Lulusan S1, Simak Persyaratannya

Lowongan Kerja Pamapersada untuk Lulusan S1, Simak Persyaratannya

Work Smart
Menakar Peluang Teknologi Taiwan Dorong Penerapan 'Smart City' di Indonesia

Menakar Peluang Teknologi Taiwan Dorong Penerapan "Smart City" di Indonesia

Whats New
Harga Emas Terbaru 18 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 18 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Saat Sri Mulyani Panjat Truk Kontainer yang Bawa Barang Impor di Pelabuhan Tanjung Priok...

Saat Sri Mulyani Panjat Truk Kontainer yang Bawa Barang Impor di Pelabuhan Tanjung Priok...

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com