Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Harus Lebih Berpihak kepada UKM

Kompas.com - 08/11/2014, 17:30 WIB
Tabita Diela

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
-  Pemerintah diminta lebih berpihak kepada usaha kecil menengah (UKM).  Dewan Pembina Yayasan Pemberdaya Masyarakat Indonesia Mandiri, Budi Satria Isman meminta pemerintah menyediakan iklim bisnis bersahabat dengan cara membuat aturan-aturan yang berpihak pada wirausahawan.

"Menurut saya pemerintah harus ikut serta untuk membantu. Kita tidak berharap banyak dari pemerintah. Tapi minimal, mereka itu menyiapkan kebijakan pemerintah yang betul-betul membantu usaha kecil dan menengah," ujarnya di Jakarta, Sabtu (8/11/2014).

Budi menuturkan, sebetulnya banyak UKM yang memiliki potensi. Sayangnya, mereka tidak punya cukup dana untuk mempersiapkan paten produk, paten brand, dan paten formula.

Padahal, surat-surat yang seringkali dianggap remeh ini penting di dunia bisnis internasional. Tanpa kesiapan pemerintah menyediakan fasilitas yang memudahkan,  UKM akan kesulitan memasarkan produknya di luar negeri dan bersaing dengan produk asing di dalam negeri.

Budi juga berharap pemerintah memudahkan UKM lebih mudah dalam meresmikan badan usahanya. Budi meminta pemerintah tidak mematok harga yang tinggi untuk membuat badan usaha. Besarnya jumlah UKM sebenarnya sudah merupakan ceruk pendapatan tersendiri bagi pemerintah.

"Kenapa nggak pemerintah membuat kebijakan di mana izinnya dipermudah, lalu biaya untuk memformalkan mereka itu tidak mahal. Misalnya, Rp 200.000. Tapi sebetulnya pemerintah dapat banyak," kata  Budi.

Budi menjelaskan, biaya pembuatan badan usaha atau perizinan yang murah akan membuat masyarakat atau wirausahawan bersemangat mengajukan izin. Lantas, pemerintah sendiri yang nanti akan diuntungkan.

"Karena kalau usaha kecil yang jutaan selama ini tidak terdaftar, sekarang jadi formal, itu adalah target pajak nantinya, PPN, segala macam. Sehingga, seolah-olah mungkin menurunkan pendapatan pemerintah yang sekarang dengan harga mahal dengan izin itu, tapi kembalinya sekarang jauh lebih banyak lagi dan terdata kemudian pajaknya terbayar, baik perusahan, pribadi, PPN," tuturnya.

Ia mengatakan, rumitnya perizinan membuat masyarakat Indonesia sulit bersaing di negeri sendiri. Padahal, sebentar lagi Indonesia akan masuk dalam MEA dan produk-produk asing membanjir di dalam negeri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pendapatan Usaha Garuda Indonesia Tumbuh 18 Persen di Kuartal I-2024

Pendapatan Usaha Garuda Indonesia Tumbuh 18 Persen di Kuartal I-2024

Whats New
Kuartal I-2024, Emiten Sawit Sumber Tani Agung Resources Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 43,8 Persen

Kuartal I-2024, Emiten Sawit Sumber Tani Agung Resources Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 43,8 Persen

Whats New
Pendaftaran CASN 2024, Instansi Diminta Segera Isi Rincian Formasi ASN

Pendaftaran CASN 2024, Instansi Diminta Segera Isi Rincian Formasi ASN

Whats New
Masuk Musim Panen, Bulog Serap 30.000 Ton Gabah Per Hari

Masuk Musim Panen, Bulog Serap 30.000 Ton Gabah Per Hari

Whats New
Pekerja Mau Sejahtera dan Naik Gaji, Tingkatkan Dulu Kompetensi...

Pekerja Mau Sejahtera dan Naik Gaji, Tingkatkan Dulu Kompetensi...

Whats New
Hindari Denda, Importir Harus Lapor Impor Barang Kiriman Hasil Perdagangan dengan Benar

Hindari Denda, Importir Harus Lapor Impor Barang Kiriman Hasil Perdagangan dengan Benar

Whats New
Pendaftaran Seleksi CASN Dibuka Mei 2024, Menpan-RB Minta Kementerian dan Pemda Percepat Input Formasi Kebutuhan ASN

Pendaftaran Seleksi CASN Dibuka Mei 2024, Menpan-RB Minta Kementerian dan Pemda Percepat Input Formasi Kebutuhan ASN

Whats New
IHSG Turun 0,84 Persen di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

IHSG Turun 0,84 Persen di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

Whats New
Harga Emas Terbaru 2 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 2 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Kamis 2 Mei 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Kamis 2 Mei 2024

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Kamis 2 Mei 2024, Harga Jagung Tk Peternak Naik

Harga Bahan Pokok Kamis 2 Mei 2024, Harga Jagung Tk Peternak Naik

Whats New
CIMB Niaga Cetak Laba Sebelum Pajak Rp 2,2 Triliun pada Kuartal I-2024

CIMB Niaga Cetak Laba Sebelum Pajak Rp 2,2 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Rincian Tarif Listrik per kWh Berlaku Mei 2024

Rincian Tarif Listrik per kWh Berlaku Mei 2024

Whats New
Inflasi AS Sulit Dijinakkan, The Fed Pertahankan Suku Bunga

Inflasi AS Sulit Dijinakkan, The Fed Pertahankan Suku Bunga

Whats New
The Fed Tahan Suku Bunga, Mayoritas Saham di Wall Street Melemah

The Fed Tahan Suku Bunga, Mayoritas Saham di Wall Street Melemah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com