Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rupiah Bisa Tembus Rp 14.000 Per Dollar AS, Jika Jokowi Memaksa...

Kompas.com - 11/12/2014, 09:41 WIB
Yoga Sukmana

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Keinginan Presiden Joko "Jokowi" Widodo untuk menggenjot pertumbuhan ekonomi Indonesia hingga 7 persen, dikhawatirkan berdampak pada nilai tukar rupiah terhadap dollar AS.

Pengamat Ekonomi Aviliani mengatakan,  nilai tukar rupiah bisa menembus level Rp 14.000 per dollar AS, jika Jokowi memaksakan pertumbuhan ekonomi ke angka 7 persen.

"Pertumbuhan ekonomi 5,2 persen tahun ini sudah bagus. Tahun depan, 5,5 persen sudah bagus. Kalau Pak Jokowi bilang mau 7 persen, bisa. ...tapi rupiah kita bisa diatas Rp 14.000 per dollar AS," kata Aviliani dalam acara smart outlook 2015, Jakarta, Rabu malam (10/12/2014).

Ekonom yang akrab di sapa Avi itu menjelaskan, faktor utama pertumbuhan ekonomi ada dua yaitu tingkat konsumsi masyarakat dan investasi.

Pada faktor investasi menurut Avi, potensi impor Indonesia bisa terus membengkak karena sebagian besar investasi komponen produksinya adalah hasil impor. Dengan semakin besarnya impor lanjut Avi, mau tidak mau rupiah akan semakin tertekan oleh dollar AS.

"Pertumbuhan tinggi, setelah itu krisis. Jadi pertumbuhan 5,5 sampai 5,8 sudah bagus asalkan berkelanjutan," kata dia.

Selain faktor di dalam negeri ucap dia, rupiah juga terpengaruh oleh faktor global terutama ekonomi Amerika. "Karena kan kita biasa megang dollar, jadi terkait dengan Amerika. Kenapa dunia ekonominya bergejolak, rupiah kita bergejolak, karena kondisi di Amerika. Jadi kapan situasi kita seperti ini ya tergantung kondisi di Amerika," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Bebastugaskan Pejabatnya yang Ajak Youtuber Korsel Main ke Hotel

Kemenhub Bebastugaskan Pejabatnya yang Ajak Youtuber Korsel Main ke Hotel

Whats New
Libur Kenaikan Yesus Kristus, 328.563 Kendaraan Tinggalkan Jakarta

Libur Kenaikan Yesus Kristus, 328.563 Kendaraan Tinggalkan Jakarta

Whats New
OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

Whats New
Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

Whats New
Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Whats New
Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Whats New
Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Work Smart
Viral Video Youtuber Korsel Diajak Mampir ke Hotel, Ini Tanggapan Kemenhub

Viral Video Youtuber Korsel Diajak Mampir ke Hotel, Ini Tanggapan Kemenhub

Whats New
Finaccel Digital Indonesia Berubah Nama jadi KrediFazz Digital Indonesia

Finaccel Digital Indonesia Berubah Nama jadi KrediFazz Digital Indonesia

Whats New
Dampak Fluktuasi Harga Pangan Awal 2024

Dampak Fluktuasi Harga Pangan Awal 2024

Whats New
Mengenal 2 Fitur Utama dalam Asuransi Kendaraan

Mengenal 2 Fitur Utama dalam Asuransi Kendaraan

Earn Smart
Penggunaan Gas Domestik Didominasi Industri, Paling Banyak Industri Pupuk

Penggunaan Gas Domestik Didominasi Industri, Paling Banyak Industri Pupuk

Whats New
Libur Panjang, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Capai 1 Juta Orang

Libur Panjang, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Capai 1 Juta Orang

Whats New
Percepat Peluncuran Produk untuk Perusahaan Teknologi, XpandEast Terapkan Strategi Pengurangan Time-to-Market

Percepat Peluncuran Produk untuk Perusahaan Teknologi, XpandEast Terapkan Strategi Pengurangan Time-to-Market

Whats New
Pasar Kripto Berpotensi 'Rebound', Simak Prospek Jangka Panjangnya

Pasar Kripto Berpotensi "Rebound", Simak Prospek Jangka Panjangnya

Earn Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com