Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KKP Sudah Tangkap 508 Kapal Ilegal

Kompas.com - 12/01/2015, 16:00 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com – Dengan keterbatasan kapal pengawas yang dimilik, yakni yang hanya berjumlah 27 unit, Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP), Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menunjukkan capaian kinerja yang cukup signifikan.

Direktur PSDKP KKP Asep Burhanudin dalam paparan Senin (12/1/2015), menjelaskan, Direktorat Jenderal PSDKP melalui operasi kapal pengawas telah berhasil melakukan pemeriksaan terhadap 2.044 kapal perikanan.

“Terdari 2.028 kapal perikanan Indonesia (KII), dan 16 kapal perikanan asing (KIA). Dari sejumlah kapal yang diperiksa tersebut, ditangkap karena melanggar ketentuan sebanyak 39 kapal, terdiri dari 16 KIA dan 23 KII,” ujar Asep.

Asep mengatakan, dari 39 kapal illegal yang ditangkap tersebut, sebanyak 2 kapal dalam proses penyidikan, 19 kapal dalam proses penyeragan tahap kedua.

Sementara itu, ada lima kapal sudah berstatus inckraht, 12 kapal diberikan pembinaan, dan satu kapal diserahkan ke kepolisian.

Dengan penangkapan sebanyak 39 kapal pada tahun lalu itu, dari tahun 2010- 2014 PSDKP KKP telah menangkap sebanyak 508 kapal, terdiri dari 143 kapal Indonesia (KII) dan 365 kapal asing (KIA).

Asep mengklaim, capaian PSDKP KKP cukup signifikan, sebab dengan cakupan wilayah laut seluas 5,8 juta kilometer persegi, idealnya dibutuhkan 90 kapal pengawasan. “Tapi saat ini kami baru punya 27 kapal pengawas, dan akhir tahun ini akan ada tambahan empat kapal pengawas,” ujar Asep.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Libur Panjang, Jasa Marga Proyeksi 808.000 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek

Libur Panjang, Jasa Marga Proyeksi 808.000 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek

Whats New
Kemenhub Bebastugaskan Pejabatnya yang Ajak Youtuber Korsel Main ke Hotel

Kemenhub Bebastugaskan Pejabatnya yang Ajak Youtuber Korsel Main ke Hotel

Whats New
Libur Kenaikan Yesus Kristus, 328.563 Kendaraan Tinggalkan Jakarta

Libur Kenaikan Yesus Kristus, 328.563 Kendaraan Tinggalkan Jakarta

Whats New
OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

Whats New
Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

Whats New
Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Whats New
Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Whats New
Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Work Smart
Viral Video Youtuber Korsel Diajak Mampir ke Hotel, Ini Tanggapan Kemenhub

Viral Video Youtuber Korsel Diajak Mampir ke Hotel, Ini Tanggapan Kemenhub

Whats New
Finaccel Digital Indonesia Berubah Nama jadi KrediFazz Digital Indonesia

Finaccel Digital Indonesia Berubah Nama jadi KrediFazz Digital Indonesia

Whats New
Dampak Fluktuasi Harga Pangan Awal 2024

Dampak Fluktuasi Harga Pangan Awal 2024

Whats New
Mengenal 2 Fitur Utama dalam Asuransi Kendaraan

Mengenal 2 Fitur Utama dalam Asuransi Kendaraan

Earn Smart
Penggunaan Gas Domestik Didominasi Industri, Paling Banyak Industri Pupuk

Penggunaan Gas Domestik Didominasi Industri, Paling Banyak Industri Pupuk

Whats New
Libur Panjang, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Capai 1 Juta Orang

Libur Panjang, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Capai 1 Juta Orang

Whats New
Percepat Peluncuran Produk untuk Perusahaan Teknologi, XpandEast Terapkan Strategi Pengurangan Time-to-Market

Percepat Peluncuran Produk untuk Perusahaan Teknologi, XpandEast Terapkan Strategi Pengurangan Time-to-Market

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com