Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bangun Pembangkit Listrik 10.000 MW, PLN Butuh Rp 120 Triliun

Kompas.com - 13/01/2015, 19:19 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com – Direktur Utama PT PLN (Persero) Sofyan Basir mengatakan dibutuhkan dana sekitar Rp 120 triliun untuk membangun pembangkit listrik berkapasitas 10.000 megawatt (MW). Pemerintah sebagaimana diketahui memiliki proyek 35.000 MW, di mana 10.000 MW akan dibangun oleh PLN, dan sebesar 25.000 MW dibangun oleh swasta/IPP (Independent Power Producer).

“Untuk lima tahun itu kira-kira Rp 110 triliun sampai Rp 120 triliun,” kata Sofyan, kepada wartawan, Selasa (13/1/2015).

Sofyan menjelaskan, untuk memenuhi kebutuhan pembiayaan tersebut, PLN telah mendapatkan tambahan modal dari pemerintah, selain laba ditahan alias dividen yang tidak disetorkan. Tambahan modal tersebut berupa Penyertaan Modal Negara (PMN) yang masih harus mendapat persetujuan dari DPR. “(PMN) Belum tahu, tergantung pemerintah kasih (berapa),” kata dia.

Sementara itu, dividen yang tidak disetorkan pun belum bisa diumbar berapa nominalnya. Proses audit belum tuntas, sebab neraca keuangan PLN untuk tahun anggaran 2014 juga belum rampung. Yang jelas, selain dari PMN dan juga dividen tersebut, Sofyan mengatakan telah mendapatkan pembiayaan sebesar Rp 50 triliun dari lima kreditur asing. “Rp 50 triliun tadi dari luar semua. Dari World Bank, ADB, JAICA, KfW (Kreditanstalt fur Wiederaufbau),” kata Sofyan.

Sofyan mengakui tingginya pembiayaan yang berasal dari utang luar negeri itu sedikit menekan keuangan PLN. Namun, dia bilang, PLN akan meminta kebijakan exception. “Ada tambahan ekuitas dari pemerintah, ada juga laba tahun ini. Itu akan mengurangi DER (debt to equity ratio),” kata Sofyan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Whats New
Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Whats New
IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

Whats New
Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Whats New
BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

Whats New
Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Whats New
Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Whats New
Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Work Smart
Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Whats New
17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

Whats New
Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Rilis
Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya 'Serok'?

Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya "Serok"?

Earn Smart
Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Whats New
Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com