Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Minyak Dunia Kembali Melorot

Kompas.com - 21/01/2015, 08:45 WIB

NEW YORK, KOMPAS.com - Harga minyak mentah dunia merosot pada Selasa (20/1/2015) waktu setempat (Rabu pagi WIB), setelah Dana Moneter Internasional (IMF) memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia, memicu kekhawatiran baru tentang kekuatan permintaan minyak mentah.

Harga acuan AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Februari, turun 2,30 dollar AS atau 4,7 persen, menjadi ditutup pada 46,39 dollar AS per barel, tidak jauh dari tingkat terendahnya sejak Maret 2009.

Minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Maret, harga acuan internasional, jatuh menjadi menetap di 47,99 dollar AS per barel di London, turun 85 sen dari tingkat penutupan Senin.

"Harga minyak mentah tetap di bawah tekanan berat dengan kontrak berjangka WTI bulan depan mundur ... menyusul berita bahwa IMF memangkas proyeksi pertumbuhan global (yang) paling dalam selama tiga tahun," kata analis Sucden, Myrto Sokou.

IMF menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi global untuk tahun ini menjadi 3,5 persen dan 3,7 persen pada 2016 dilatarbelakangi momentum lemah di hampir semua ekonomi utama kecuali Amerika Serikat.

Kedua perkiraan 0,3 persentase poin lebih rendah dari pada perkiraannya pada Oktober tahun lalu.

Pemberi pinjaman global itu memperkiraan Tiongkok, konsumen minyak utama akan tumbuh masing-masing sebesar 6,8 persen pada 2015 dan 6,3 persen pada 2016, masing-masing turun sebesar 0,3 persentase poin dan 0,5 persentase poin dari prediksi sebelumnya.

Sementara Moodys menurunkan perkiraan harga rata-rata 2015 menjadi 55 dollar AS per barel untuk Brent dan 52 dollar untuk WTI. Moodys memproyeksikan kedua kontrak akan naik pada 2016, masing-masing menjadi 65 dollar AS dan 62 dollar AS.

"Kami melihat ada katalis jangka pendek yang akan mengubah persamaan pasokan/permintaan," kata perusahaan pemeringkat kredit Moodys dalam sebuah catatan pasar.

Persediaan global yang cukup banyak juga terus membebani harga minyak. Pada Desember, produksi minyak mentah OPEC rata-rata 30,20 juta barel per hari (mbd), meningkat 0,14 juta barel per hari dari bulan sebelumnya, menurut laporan bulanan pasar minyak OPEC yang dikeluarkan Kamis lalu.

Pasokan minyak non-OPEC diperkirakan telah tumbuh 1,98 juta barel per hari pada 2014, didorong pertumbuhan yang lebih tinggi dari perkiraan yang terlihat pada akhir tahun. Pada 2015, pasokan minyak non-OPEC diperkirakan akan tumbuh sebesar 1,28 juta barel per hari.

Produksi minyak mentah AS naik 60.000 barel per hari menjadi 9.19 juta barel per hari dalam pekan yang berakhir 9 Januari, tertinggi dalam perkiraan mingguan yang dimulai pada Januari 1983, menurut data Badan Informasi Energi AS (EIA) yang dirilis Rabu pekan lalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Whats New
Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-'grounded' Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-"grounded" Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Whats New
ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

Whats New
Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Whats New
Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Whats New
ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

Whats New
Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Whats New
Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Whats New
Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Whats New
BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

Whats New
KAI Services Buka Lowongan Kerja hingga 25 Mei 2024, Simak Kualifikasinya

KAI Services Buka Lowongan Kerja hingga 25 Mei 2024, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Anggaran Pendidikan di APBN Pertama Prabowo Capai Rp 741,7 Triliun, Ada Program Perbaikan Gizi Anak Sekolah

Anggaran Pendidikan di APBN Pertama Prabowo Capai Rp 741,7 Triliun, Ada Program Perbaikan Gizi Anak Sekolah

Whats New
Bantah Menkeu soal Penumpukan Kontainer, Kemenperin: Sejak Ada 'Pertek' Tak Ada Keluhan yang Masuk

Bantah Menkeu soal Penumpukan Kontainer, Kemenperin: Sejak Ada "Pertek" Tak Ada Keluhan yang Masuk

Whats New
Tidak Ada 'Black Box', KNKT Investigasi Badan Pesawat yang Jatuh di BSD

Tidak Ada "Black Box", KNKT Investigasi Badan Pesawat yang Jatuh di BSD

Whats New
Investasi Rp 10 Miliar, Emiten Perhotelan KDTN Siap Ekspansi Bisnis Hotel Rest Area

Investasi Rp 10 Miliar, Emiten Perhotelan KDTN Siap Ekspansi Bisnis Hotel Rest Area

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com