"Tadi saya sudah mendengar bahwa dalam seminggu, dua minggu ini akan ada di posisi normal turun lebih kurang sekitar Rp 2.000, dan ini komitmen kita bersama, dan, ya, keadaan normal kembali karena sudah masuk panen raya," ujar Jokowi saat bertemu dengan Persatuan Penggilingan Padi dan Pengusaha Beras Indonesia (Perpadi) di Istana Negara, Selasa (3/3/2015).
Jokowi mengaku sengaja mengumpulkan para pedagang beras, terutama di Pasar Cipinang, untuk mengantisipasi kenaikan harga beras. Pertemuan itu antara lain dihadiri Ketua Umum Perpadi Sutarto Alimoeso, Ketua Perpadi Dwi Antono, dan Bendahara Perpadi, Nellys Soekidi.
Nellys Soekidi mengungkapkan, kenaikan harga yang terjadi beberapa waktu lalu disebabkan oleh kekurangan pasokan. Dia menyebutkan, kebutuhan Pasar Cipinang biasanya mencapai 3.500 ton per hari untuk kawasan Jakarta dan sekitarnya. Namun, stok yang tersedia hanya 1.000 ton per hari.
Nellys pun menyambut baik kebijakan pemerintah yang memutuskan menggelontorkan stok beras yang dimiliki Bulog. "Alhamdulillah Presiden instruksikan untuk memberikan berapa pun permintaan untuk Cipinang," kata dia.
Menurut Nellys, apabila Cipinang memiliki stok yang cukup, maka hampir bisa dipastikan di daerah lain juga tak akan menemui masalah. Oleh karena itu, Nellys pun menyebut harga beras di sejumlah daerah yang mulai turun, seperti di Demak dan Pati, berkisar Rp 1.500 untuk tipe beras medium.
"Jadi, masyarakat enggak perlu khawatir lagi karena harganya kembali turun sekitar Rp 2.000," imbuh dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.