Menurutnya, 'rezim' devisa terbuka yang berlaku saat ini sangat tidak menguntungkan. "Karena kita menganut rezim devisa bebas. Uang-uang asing keluar masuk dengan bebasnya. Kalau situasi ini terus-menerus dibiarkan, lama-lama negara ini bisa jadi miskin,” kata Juliari, Jumat (13/3/2015).
Meskipun posisi rupiah saat ini tidak seberat tahun 1998, namun Pemerintah harus mengambil sikap untuk mengantisipasi dampaknya. Salah satu langkah jangka pendek yang bisa ditempuh oleh pemerintah adalah melarang transaksi dalam negeri yang masih menggunakan mata uang asing. “Transaksi (dalam negeri) seharusnya rupiah,” tegasnya.
Menurut anggota Komisi VI DPR RI Fraksi PDIP ini, sekarang masih banyak transaksi di dalam negeri yang menggunakan mata uang asing. Ironisnya, sejumlah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) juga menggunakan dollar dalam setiap transaksinya, meskipun transaksi didalam negeri.
"Mestinya pemerintah tegas. Karena hutang- hutang BUMN saat ini juga banyak dalam bentuk dollar. Menjadi soal ketika BUMN pendapatannya rupiah, tapi harus membayar dalam dollar," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.