Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BCA Tak Buru-buru Caplok Bank yang Jadi Target Akuisisi

Kompas.com - 05/05/2015, 14:14 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com -  PT Bank Central Asia Tbk (BCA) menyatakan tidak akan buru-buru menentukan bank yang akan menjadi target akuisisi. Pengalaman membentuk BCA Syariah dan anak usaha asuransi, yang menjadi alasan bank milik Grup Djarum ini.

Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja bercerita, pihaknya membutuhkan waktu yang lama untuk merealisasikan pertumbuhan anorganik melalui akuisisi. "Waktu BCA Syariah saja hampir dua tahun baru terealisasi. Begitu juga saat mendirikan perusahaan asuransi," terang Jahja, pekan lalu.

Selain itu, Jahja juga bilang, BCA masih terus memantau situasi dan kondisi perekonomian Indonesia. Alasan-alasan itu tentu saja agar BCA bisa mendapat perusahaan target yang sesuai dengan rencana bisnis dan pas dengan budget yang disiapkan.

Sejatinya, BCA sudah mulai melirik beberapa bank dengan kategori bank umum kelompok usaha (BUKU) 1 dan 2 atau bank yang memiliki modal mulai di bawah Rp 1 triliun hingga Rp 5 triliun. Bahkan, Jahja optimistis, pihaknya tidak cuma mengakuisisi satu bank, tapi hingga dua bank.

"Kami incar bank yang berfokus di sektor perdagangan. Maunya sih kami bisa akuisisi dua bank," terang Jahja.

Saat ini, rencana akuisisi tersebut sudah masuk dalam rencana bisnis bank (RBB) BCA tahun 2015. Dengan begitu, kata Jahja, akuisisi bisa langsung dilakukan jika kesempatan muncul dan tidak perlu lagi merumuskan rencana kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Selain itu, Jahja juga bilang, akuisisi bank incaran bakal terjadi jika harga yang ditawarkan cocok dengan apa yang diinginkan BCA. "Yang penting, harga tidak mahal dan cocok juga dengan bisnis kami. Jika ada bank murah yang kami akuisisi, nanti pasti valuasinya akan naik," ucap Jahja.

Sebelumnya, Jahja mengatakan, bank dengan kategori BUKU 1 yang dilirik BCA adalah bank dengan rekam jejak kinerja yang bagus dan dijual dengan harga yang tidak terlalu mahal. BCA tengah meneliti bank-bank kategori BUKU 1 dengan price book value (PBV) antara 1 sampai dengan maksimum 2.

Jahja bilang, tahun ini merupakan peluang yang baik bagi bank dengan kode emiten BBCA ini untuk mengakuisisi bank kecil lainnya. Sebab, PBV perbankan sedikit melandai lantaran kinerja perbankan tahun 2014 kemarin, kurang moncer. Bahkan, BCA sudah menyiapkan total dana sebesar Rp 1,5 triliun untuk rencana anorganik.

Dana itu termasuk untuk suntikan dana kepada anak-anak perusahaan BCA. "Kami sediakan Rp 1,5 triliun, termasuk untuk anak usaha. Saya perkirakan anak usaha hanya butuh Rp 500 miliar. Jadi sediakan Rp 1 triliun untuk akuisisi bank baru," ujar Jahja. (Issa Almawadi)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Toko Marine Hadirkan Platform untuk Tingkatkan 'Employee Benefit'

Toko Marine Hadirkan Platform untuk Tingkatkan "Employee Benefit"

Whats New
Cara Cetak Rekening Koran BCA, BRI, BNI, dan Bank Mandiri via Online

Cara Cetak Rekening Koran BCA, BRI, BNI, dan Bank Mandiri via Online

Spend Smart
Daftar UMK Kota Surabaya 2024 dan 37 Daerah Lain di Jawa Timur

Daftar UMK Kota Surabaya 2024 dan 37 Daerah Lain di Jawa Timur

Whats New
Menhub Pastikan Bandara Juanda Surabaya Siap Layani Penerbangan Haji 2024

Menhub Pastikan Bandara Juanda Surabaya Siap Layani Penerbangan Haji 2024

Whats New
Kian Menguat, Harga Bitcoin Kembali Tembus 67.000 Dollar AS per Keping

Kian Menguat, Harga Bitcoin Kembali Tembus 67.000 Dollar AS per Keping

Whats New
Sri Mulyani: Barang Non Komersial Tak Akan Diatur Lagi dalam Permendag

Sri Mulyani: Barang Non Komersial Tak Akan Diatur Lagi dalam Permendag

Whats New
Lebih Murah dari Saham, Indodax Sebut Banyak Generasi Muda Pilih Investasi Kripto

Lebih Murah dari Saham, Indodax Sebut Banyak Generasi Muda Pilih Investasi Kripto

Earn Smart
Jokowi Minta Bea Cukai dan Petugas Pelabuhan Kerja 24 Jam Pastikan Arus Keluar 17.304 Kontainer Lancar

Jokowi Minta Bea Cukai dan Petugas Pelabuhan Kerja 24 Jam Pastikan Arus Keluar 17.304 Kontainer Lancar

Whats New
Dukung Ekonomi Hijau, Karyawan Blibli Tiket Kumpulkan 391,96 Kg Limbah Fesyen

Dukung Ekonomi Hijau, Karyawan Blibli Tiket Kumpulkan 391,96 Kg Limbah Fesyen

Whats New
Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

Whats New
Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

Whats New
IHSG Menguat 3,22 Persen Selama Sepekan, Ini 10 Saham Naik Paling Tinggi

IHSG Menguat 3,22 Persen Selama Sepekan, Ini 10 Saham Naik Paling Tinggi

Whats New
Mengintip 'Virtual Assistant,' Pekerjaan yang Bisa Dilakukan dari Rumah

Mengintip "Virtual Assistant," Pekerjaan yang Bisa Dilakukan dari Rumah

Work Smart
Tingkatkan Kinerja, Krakatau Steel Lakukan Akselerasi Transformasi

Tingkatkan Kinerja, Krakatau Steel Lakukan Akselerasi Transformasi

Whats New
Stafsus Sri Mulyani Beberkan Kelanjutan Nasib Tas Enzy Storia

Stafsus Sri Mulyani Beberkan Kelanjutan Nasib Tas Enzy Storia

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com