Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hingga 2015 Usai, Target Pembiayaan PNM Bisa Tercapai

Kompas.com - 02/06/2015, 17:54 WIB


KOMPAS.com - Hingga 2015 usai, target pembiayaan Rp 3,5 triliun dari PT Permodalan Nasional Madani (PNM Persero) bisa tercapai. Menurut catatan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang diterima Kompas.com pada Selasa (2/6/2015), pada periode Januari 2015-April 2015, dana kelolaan sudah menyentuh angka Rp 3,314 triliun.

Kemudian, catatan itu juga menunjukkan bahwa pembiayaan baru sudah tersalurkan Rp 841,9 miliar. Total nasabah sebanyak 13.053 pelaku usaha mikro dan kecil (UMK). "Pembiayaan tersebut mengalir ke para pelaku UMK aktif yang berasal dari sektor perdagangan, perikanan, perkebunan, hingga jasa," kata Direktur Utama PNM Parman Nataatmadja pada acara perayaan ulang tahun ke-16 PNM hari ini.

Sementara itu, sejak PNM menggulirkan layanan pembiayaan langsung melalui UlaMM (Unit Layanan Modal Mikro) pada Agustus 2008, telah lebih 240.000 pelaku UMK mendapatkan dukungan pembiayaan dan pembangunan kapasitas (capacity building). Tahun lalu, PNM menyalurkan pembiayaan melalui jaringan ULaMM hingga Rp 3 triliun. Jumlah tersebut lebih tinggi 7,14 persen ketimbang target PNM yakni Rp 2,8 triliun.  

Jaringan

Sejak 2011 PNM telah melakukan pelatihan kepada lebih dari 34.000 UMK di seluruh Indonesia dengan total pelatihan sebanyak 853 pelatihan. Selama 2014, PNM telah melaksanakan 337 kali pelatihan yang diikuti oleh 15.381 pelaku UMKM. Untuk tahun ini perusahaan menargetkan 10.000 – 15.000 peserta pelatihan UMK.

Selanjutnya, melalui komitmen penambahan Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp 1 triliun dari pemerintah dan parlemen, PNM akan tetap pada tugas utamanya menyalurkan pembiayaan dan pemberdayaan usaha mikro dan kecil. Tugas itu diselaraskan dengan perkembangan dan pemanfaatan teknologi informasi  (IT).

PNM akan menggunakan tambahan modal tersebut untuk memperluas jaringan ULaMM dengan menambah jaringan menjadi sebanyak 1.200 unit dan melayani serta mendukung UMK di hampir 4.500 kecamatan di seluruh provinsi di Tanah Air. Target peningkatan nasabah pun mencapai hingga 1.005.000 nasabah penerima manfaat yang akan menyerap 1.8 juta tenaga kerja di sektor UMK.  “Demi memenuhi target itu, PNM tahun ini memekarkan jaringan cabang dari 26 menjadi 62 kantor," kata Parman.

Hingga saat ini layanan PNM telah melayani 27 provinsi, di 295 kabupaten dan 2.865 kecamatan. Sampai dengan akhir 2014, PNM telah memiliki 716 kantor layanan termasuk 578 kantor unit ULaMM.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bahan Pokok Jumat 17 Mei 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 17 Mei 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Whats New
IHSG Bakal Lanjut Menguat Hari Ini, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Bakal Lanjut Menguat Hari Ini, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Wall Street Berakhir di Zona Merah, Dow Sempat Sentuh Level 40.000

Wall Street Berakhir di Zona Merah, Dow Sempat Sentuh Level 40.000

Whats New
KB Bank Dukung Swasembada Pangan lewat Pembiayaan Kredit Petani Tebu

KB Bank Dukung Swasembada Pangan lewat Pembiayaan Kredit Petani Tebu

BrandzView
5 Cara Transfer BRI ke BCA Lewat ATM hingga BRImo

5 Cara Transfer BRI ke BCA Lewat ATM hingga BRImo

Spend Smart
Diajak Bangun Rute di IKN, Bos MRT: Masih Fokus di Jakarta

Diajak Bangun Rute di IKN, Bos MRT: Masih Fokus di Jakarta

Whats New
Sertifikasi Halal UMKM Ditunda, Kemenkop-UKM Terus Lakukan  Sosialisasi dan Dorong Literasi

Sertifikasi Halal UMKM Ditunda, Kemenkop-UKM Terus Lakukan Sosialisasi dan Dorong Literasi

Whats New
Pesawat Garuda yang Terbakar di Makassar Ternyata Sewaan, Pengamat Sarankan Investigasi

Pesawat Garuda yang Terbakar di Makassar Ternyata Sewaan, Pengamat Sarankan Investigasi

Whats New
Prabowo Yakin Ekonomi RI Tumbuh 8 Persen, Standard Chartered: Bisa, tapi PR-nya Banyak...

Prabowo Yakin Ekonomi RI Tumbuh 8 Persen, Standard Chartered: Bisa, tapi PR-nya Banyak...

Whats New
Gara-gara Miskomunikasi, Petugas PT JAS Jatuh dari Pintu Pesawat di Bandara Soekarno-Hatta

Gara-gara Miskomunikasi, Petugas PT JAS Jatuh dari Pintu Pesawat di Bandara Soekarno-Hatta

Whats New
Utang Rp 14,5 Triliun untuk Bangun Rute Baru MRT Akan Dibayar Pakai APBN-APBD

Utang Rp 14,5 Triliun untuk Bangun Rute Baru MRT Akan Dibayar Pakai APBN-APBD

Whats New
Lupa Bawa Kartu? Ini Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu di ATM BCA

Lupa Bawa Kartu? Ini Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu di ATM BCA

Work Smart
Alfamart soal Tukang Parkir Liar: Cuekin Aja

Alfamart soal Tukang Parkir Liar: Cuekin Aja

Whats New
Laju Kredit BTN hingga April 2024 Bergerak Menuju Target

Laju Kredit BTN hingga April 2024 Bergerak Menuju Target

Whats New
Sejak 2019, MRT Jakarta Layani 106,51 Juta Penumpang

Sejak 2019, MRT Jakarta Layani 106,51 Juta Penumpang

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com