Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tol Cikapali, Jakarta-Brebes 4 Jam

Kompas.com - 03/06/2015, 15:05 WIB

CIREBON, KOMPAS.com — Perjalanan dari Jakarta hingga Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, yang mencapai 269 kilometer dapat ditempuh sekitar empat jam. Waktu tempuh itu bisa dicapai setidaknya saat uji coba Jalan Tol Cikopo-Palimanan, Selasa (2/6/2015). Jika tidak ada halangan, jalan tol ini akan siap digunakan pada arus mudik Lebaran tahun ini. (Baca: Tol Cikapali Kurangi Kemacetan Pantura Jawa hingga 60 Persen)

"Presiden ingin agar tol diresmikan sebelum memasuki bulan puasa. Saya sudah membuat surat untuk Presiden," kata Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat.

Rombongan uji coba berangkat pada pagi hari. Ruas Tol Jakarta-Cikampek ditempuh sekitar satu jam. Setelah beristirahat sejenak, rombongan masuk Tol Cikopo dan menyusuri ruas jalan tol yang direncanakan akan diresmikan Presiden sebelum bulan puasa.

Dalam peninjauan kemarin, rombongan  menyusuri jalan tol sejak pintu Tol Cikopo hingga Palimanan tanpa putus.

Hal ini berbeda dari kunjungan pada awal April lalu yang harus keluar di beberapa tempat karena beberapa jembatan dan jalan layang belum tersambung.

Dalam penyusuran Tol Cikopo-Palimanan, terdapat proses pembangunan tempat istirahat (rest area), pembetonan jalur keluar tol, pemasangan pembatas jalan, pemasangan rambu atau petunjuk jalan, dan penyelesaian pintu tol. Namun, jalan tol sepanjang 116 kilometer itu sudah bisa dilewati dengan kecepatan hingga 100 km per jam.

"Meski beton, guncangan tidak terlalu terasa. Indeks kekasaran jalan kurang dari tiga. Ini bagus," kata Basuki.

Jalan Tol Cikampek-Palimanan terdiri dari 62 km jalan yang diperkeras beton dan 50 km diperkeras aspal. Dari laporan PT Lintas Marga Sedaya selaku operator Tol Cikopo-Palimanan, konstruksi jalan telah mencapai 99 persen dan ruas jalan yang telah uji laik jalan telah mencapai 70 persen.

"Saya tidak ingin hanya memindah kemacetan dari Cikampek ke Palimanan. Maka, arus mudik akan diteruskan sampai ke Brebes Timur," kata Basuki.

Selepas pintu Tol Palimanan, tanpa keluar pintu tol, rombongan meneruskan perjalanan menuju ruas Tol Palimanan-Kanci (Palikanci) dan disambung ke ruas Tol Kanci-Pejagan. Memasuki jalan Tol Kanci-Pejagan yang diperkeras beton, guncangan terasa cukup keras dan dari pengamatan, di sepanjang jalan, banyak dilakukan pembetonan ulang.

Basuki mengatakan, untuk uji laik operasi jalan tol, yang dilihat tidak hanya konstruksi badan jalan, tetapi juga aspek pendukung keselamatan dan operasionalnya. "Harus ada kendaraan derek, ambulans, kendaraan patroli, dan rumah sakit rujukan," kata Basuki.

Untuk mudik pada Lebaran mendatang, Basuki berencana agar arus kendaraan yang menuju Jawa Tengah dan Jawa Timur dapat melanjutkan perjalanan melalui ruas Pejagan-Pemalang hingga di Kabupaten Brebes.

Dalam peninjauan kemarin, badan jalan masih berbentuk tanah yang diperkeras. Namun, ditargetkan pada 2 Juli mendatang, jalur darurat tersebut sudah dilapisi kerikil (agregat A) dan bisa dilalui hingga kecepatan 60 km per jam. Akumulasi perjalanan antara Palimanan hingga Kabupaten Brebes sekitar dua jam.

Wakil Direktur Utama PT Lintas Marga Sedaya Hudaya Arryanto mengatakan, terkait tarif tol, hal itu merupakan kewenangan Kementerian PUPR melalui Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT).

"Pada rencana bisnis kami, tarif tol Rp 750 per km. Namun, dalam masa konstruksi, terdapat tambahan bangunan, seperti permintaan jembatan penyeberangan. Jadi, itu akan kami bicarakan dengan pihak BPJT," kata Hudaya. (NAD)

Baca juga: Jalan Tol Terpanjang di Indonesia Beroperasi Sebelum Puasa

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Whats New
Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Whats New
Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Work Smart
Viral Video Youtuber Korsel Diajak Mampir ke Hotel, Ini Tanggapan Kemenhub

Viral Video Youtuber Korsel Diajak Mampir ke Hotel, Ini Tanggapan Kemenhub

Whats New
Finaccel Digital Indonesia Berubah Nama jadi KrediFazz Digital Indonesia

Finaccel Digital Indonesia Berubah Nama jadi KrediFazz Digital Indonesia

Whats New
Dampak Fluktuasi Harga Pangan Awal 2024

Dampak Fluktuasi Harga Pangan Awal 2024

Whats New
Mengenal 2 Fitur Utama dalam Asuransi Kendaraan

Mengenal 2 Fitur Utama dalam Asuransi Kendaraan

Earn Smart
Penggunaan Gas Domestik Didominasi Industri, Paling Banyak Industri Pupuk

Penggunaan Gas Domestik Didominasi Industri, Paling Banyak Industri Pupuk

Whats New
Libur Panjang, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Capai 1 Juta Orang

Libur Panjang, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Capai 1 Juta Orang

Whats New
Percepat Peluncuran Produk untuk Perusahaan Teknologi, XpandEast Terapkan Strategi Pengurangan Time-to-Market

Percepat Peluncuran Produk untuk Perusahaan Teknologi, XpandEast Terapkan Strategi Pengurangan Time-to-Market

Whats New
Pasar Kripto Berpotensi 'Rebound', Simak Prospek Jangka Panjangnya

Pasar Kripto Berpotensi "Rebound", Simak Prospek Jangka Panjangnya

Earn Smart
Asosiasi 'Fintech Lending' Buka Suara Soal Pencabutan Izin Usaha TaniFund

Asosiasi "Fintech Lending" Buka Suara Soal Pencabutan Izin Usaha TaniFund

Whats New
Pihak Minimarket Diminta Ikut Tanggung Jawab Keamanan Parkir, Asosiasi: Kami Sudah Pasang CCTV dan Beri Peringatan

Pihak Minimarket Diminta Ikut Tanggung Jawab Keamanan Parkir, Asosiasi: Kami Sudah Pasang CCTV dan Beri Peringatan

Whats New
Pasar Kripto 'Sideways', Simak Tips 'Trading' untuk Pemula

Pasar Kripto "Sideways", Simak Tips "Trading" untuk Pemula

Earn Smart
Sederet Langkah Kemenhub Pasca Kasus Kekerasan di STIP Jakarta

Sederet Langkah Kemenhub Pasca Kasus Kekerasan di STIP Jakarta

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com