Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Kementerian BUMN Pilih Djarot Jadi Bos Bulog?

Kompas.com - 08/06/2015, 18:38 WIB
Yoga Sukmana

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Djarot Kusumayakti sudah diputuskan duduk sebagai Direktur Utama Bulog yang baru menggantikan Lenny Sugihat. Lantas apa pertimbangan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menunjuk Djarot?.

Menurut Deputi BUMN Bidang Usaha Agro dan Industri Strategis, Kementerian BUMN Muhammad Zamkhani, Djarot dipilih karena menyatakan siap memenuhi target penyerapan beras dari petani yang diberikan oleh pemerintah sebesar 4 juta ton tahun ini.

"Ya kalau tidak komitmen ya tidak bisa (kami tunjuk jadi Dirut BUMN). Kalau enggak (sanggup) ya konsekuensi (dipecat). Kalau beliau bilang enggak sanggup ya enggak jadi (Dirut Bulog) sekarang," ujar Zamkhani di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Senin (9/6/2016).

Sebenarnya, kata dia, Djarot merupakan salah satu kandidat selain Lenny Sugihat, untuk mengisi kursi Dirut Bulog untuk menggantikan Sutarto Alimoeso pada akhir 2014 lalu. Namun, Menteri BUMN Rini Soemarno pada awal 2015 lebih memilih Lenny.

Menurut Zamkhani, pemerintah memang memiliki harapan besar kepada Bulog untuk mampu menyerap beras dari keras no sebagai stok beras nasional. Sayangnya, Lenny tak mampu memenuhi ekspektasi pemerintah itu. Hingga saat ini kata dia, Bulog baru menyerap 1,2 juta ton beras.

"Ya kan ada parameter atau kriteria yang harus dicapai (Lenny tak memenuhi itu). Makanya mumpung masih ada waktu mudah mudahan manajemen yang baru bisa lebih apa namanya, lebih kejar target itu," kata dia.

Meski begitu, Kementerian BUMN juga mengapresiasi kerja Lenny. "Dalam banyak hal bu Lenny sudah berupaya banyak hal untuk pembenahan bulog. Saat ini juga sedang dimatangkan. Program nya kan jangka menengah pendek dan panjang. Namun jangka pendek ini yang penyerapan beras dari petani yang kurang. Banyak faktor yang sebab kan ini.  Namun paling tidak dari panen yang akan berakhir panen raya, dan Bu Menteri (Rini Soemarno) sudah meminta saya untuk menempatkan Bu Lenny di tempat lain yang lebih pas," ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

Spend Smart
Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

Spend Smart
Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

Spend Smart
Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Whats New
Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Whats New
Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Whats New
Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Whats New
Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Whats New
Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Whats New
Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Whats New
Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Whats New
Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Whats New
Kerja Sama dengan PBM Tangguh Samudera Jaya, Pelindo Optimalkan Bongkar Muat di Pelabuhan Tanjung Priok

Kerja Sama dengan PBM Tangguh Samudera Jaya, Pelindo Optimalkan Bongkar Muat di Pelabuhan Tanjung Priok

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com