Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

El Nino Landa Indonesia hingga November 2015

Kompas.com - 17/06/2015, 13:00 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
– Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika memperkirakan gelombang panas El Nino akan menyerang wilayah Indonesia sampai November 2015. Deputi Bidang Meteorologi BMKG Yunus Subagyo Swarinoto menuturkan, El Nino yang menyerang wilayah Indonesia berjenis El Nino moderat.

“Akibat adanya El Nino diperkirakan awal musim hujan 2015/2016 di beberapa wilayah mengalami kemunduran,” kata Yunus dalam rapat koordinasi dengan Menteri LHK dan Menteri ATR, Jakarta, Rabu (17/6/2015).

Yunus mengatakan, hasil monitoring BMKG, perkembangan El Nino sampai Juni menunjukkan El Nino moderat. Kondisi ini diperkirakan akan berlangsung sampai November dan berpeluang untuk menguat (WMO, 2015).

Yunus menyampaikan, daerah-daerah yang berpotensi terkenda dampak El Nino meliputi Sumatera Selatan, Lampung, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Sulawesi Selatan, dan Sulawesi Tenggara.

Dia menambahkan, El Nino bukan satu-satunya faktor pemicu kekeringan di Indonesia, harus dipertimbangkan faktor lain seperti Dipole Mode dan SST di perairan Indonesia.

Curah hujan berkurang

Yunus mengatakan, efek dari El Nino di tiap-tiap daerah berbeda. Paling nyata ada di Sumatera Selatan, Lampung, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, serta Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tenggara. Perbedaan dampak El Nino ini disebabkan letak geografis yang berbeda-beda, dan juga pola hujan.

Dia bilang El Nino berdampak terhadap pengurangan curah hujan di bagian barat Indonesia. “Tapi tidak signifikan,” kata Yunus.

Dampak lain dari El Nino adalah beberapa wilayah menjadi rentan mengalami kebakaran hutan. Dia menyebut Sumatera Selatan, Jawa dan Kalimantan Barat adalah daerah yang saat ini sangat mudah terjadi kebakaran. “Sumatera Selatan dan Kalimantan Barat ini karena dekat dengan Singapura harus diantisipasi, karena mereka yang paling rewel (kalau ada kebakaran),” kata Yunus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Work Smart
Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Whats New
Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Whats New
Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Whats New
Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Whats New
Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

Whats New
Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Whats New
Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Whats New
IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

Whats New
Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Whats New
BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

Whats New
Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Whats New
Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com