Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Bentuk Tim Evaluasi Freeport

Kompas.com - 23/06/2015, 10:12 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com – Pemerintah membentuk tim evaluasi PT Freeport Indonesia guna memberikan kepastian usaha perusahaan tambang asal Amerika Serikat itu, sekaligus memberikan manfaat lebih untuk tanah Papua.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said menuturkan, segera pemerintah akan berkoordinasi dengan Kementerian Perencanaan Pembangunan/ Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), dan memulai rapat perdananya pada Selasa (23/6/2015).

“Baru dibentuk tim evaluasi (Freeport). Besok saya akan ketemu Pak Kepala Bappenas (Andrinof Chaniago), untuk rapat pertama,” ujar Sudirman kemarin, Senin (22/6/2015), di Gedung DPR, Jakarta.

Sudirman menjelaskan, masalah yang dievaluasi bersama Bappenas yaitu mengenai keberadaan Freeport dan pembangunan di Papua. “Dievaluasi bagaimana pembangunan Papua itu dikaitkan dengan industri sumber daya alam di sana,” sambung Sudirman.

Sudirman menegaskan, Indonesia perlu menjaga agar iklim investasi berjalan baik. Sebab, Indonesia memerlukan investor untuk mengembangkan infrastruktur termasuk melakukan hilirisasi industri.

“Belum ada kajian yang dihasilkan (untuk tujuan itu). Karenanya Kepala Bappenas diberi tugas untuk memimpin kajian itu,” ucap Sudirman.

Freeport sebelumnya telah menyatakan bersedia mengubah kontrak menjadi pola konsesi langsung atau Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK). Sudirman mengatakan, Kementerian ESDM telah melaporkan hal ini kepada Presiden Joko Widodo. Menurut dia, perubahan menjadi IUPK bisa dilakukan kapan saja, tidak perlu menunggu 2021.

“Kalau UU mengatakan, secepatnya setelah UU diundangkan, atau menunggu setelah kontrak selesai. Jadi ada dua opsi untuk perusahaan. Anytime, bisa berubah,” terang Sudirman.

Kendati begitu, Sudirman menegaskan pemerintah tidak gegabah memperpanjang kontrak sampai lewat batas kontrak. Yang jelas, kata dia, dengan pola konsesi langsung, posisi pemerintah Indonesia atas Freeport menjadi lebih kuat. “Kita masih mendengar semua pihak dan ahli hukum,” ujar Sudirman.

Divestasi
Ditemui usai menggelar buka puasa bersama di kediamannya, Sabtu (20/6/2015), Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini M Soemarno mengatakan, dua BUMN berpeluang mengambil saham yang akan didivestasi Freeport.

“Rencananya kalau enggak PT Antam (Persero), ya PT Bukit Asam (Persero),” ucap Rini.

Saat ini saham pemerintah Indonesia di Freeport hanya 9,36 persen. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 77 tahun 2014 tentang Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara, Freeport wajib melakukan divestasi sebesar 30 persen. Artinya, masih ada 20,64 persen saham Freeport yang bisa dimiliki pemerintah.

baca juga: Pemerintah Akan Perpanjang Izin Freeport 20 Tahun

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Shopee lewat ATM BRI dan BRImo dengan Mudah

Cara Bayar Shopee lewat ATM BRI dan BRImo dengan Mudah

Spend Smart
Apa yang Dimaksud dengan Inflasi dan Deflasi?

Apa yang Dimaksud dengan Inflasi dan Deflasi?

Earn Smart
Gampang Cara Cek Mutasi Rekening lewat myBCA

Gampang Cara Cek Mutasi Rekening lewat myBCA

Spend Smart
Penurunan Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Indonesia Berpotensi Tertahan

Penurunan Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Indonesia Berpotensi Tertahan

Whats New
Gaji ke-13 untuk Pensiunan Cair Mulai 3 Juni 2024

Gaji ke-13 untuk Pensiunan Cair Mulai 3 Juni 2024

Whats New
Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Whats New
Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-'grounded' Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-"grounded" Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Whats New
ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

Whats New
Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Whats New
Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Whats New
ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

Whats New
Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Whats New
Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Whats New
Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Whats New
BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com