Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden: BI Tak Perlu Terus Intervensi Jaga Rupiah

Kompas.com - 09/07/2015, 21:14 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menganggap Bank Indonesia tidak perlu terus menerus melakukan intervensi untuk menstabilkan kurs rupiah. Bagi Jokowi, melemahnya kurs rupiah lebih baik dimanfaatkan untuk menarik investasi sebanyak-banyaknya. "Soal kurs, kalau intervensi terus, bisa menghabiskan uang gubernur BI. Maka kalau saya, dengan investasi, dorong uang agar bisa masuk. Nggak ada yang lain," ujar Jokowi saat berdialog dengan para pelaku ekonomi di Jakarta Convention Center (JCC), Kamis (9/7/2015).

Menurut dia, apabila intervensi dilakukan, hal itu tidak selalu berpengaruh menstabilkan nilai tukar. "Beberapa negara sudah hilang ratusan triliun tapi kursnya nggak bergerak," imbuh Jokowi

Lebih lanjut, mantan Gubernur DKI Jakarta itu menganggap saat ini yang dibutuhkan untuk perekonomian Indonesia adalah persepsi yang positif. Jokowi pun menyindir pengusaha kerap membuat gaduh akan isu kecil yang kemudian dibesarkan. Namun, dampaknya justru tidak mendukung iklim investasi di dalam negeri. "Untuk bangun itu, jangan ada hal kecil saja tapi diurus saja. Saya baca sosmed, kayak kemarin urusan biaya materai, tapi digoreng nggak karuan. Negatif atau positif yang bangun bapak ibu semua," ujar dia.

Apabila optimisme tumbuh, lanjut Jokowi, semua pihak akan diuntungkan. "Sekali lagi, ini hanya soal persepsi. Kalau optimisme tumbuh, semua akan bergerak," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Whats New
Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Whats New
Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Whats New
KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

Whats New
Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Whats New
PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

Whats New
KKP Kembangkan Jejaring Perbenihan Nasional Ikan Nila

KKP Kembangkan Jejaring Perbenihan Nasional Ikan Nila

Whats New
Kemenhub Evaluasi Pola Pengasuhan di STIP Jakarta

Kemenhub Evaluasi Pola Pengasuhan di STIP Jakarta

Whats New
Konsumsi Rumah Tangga Kembali Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada Kuartal I-2024

Konsumsi Rumah Tangga Kembali Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada Kuartal I-2024

Whats New
Frekuensi Perjalanan LRT Jabodebek Ditambah, Waktu Tunggu Lebih Cepat

Frekuensi Perjalanan LRT Jabodebek Ditambah, Waktu Tunggu Lebih Cepat

Whats New
Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Whats New
Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Spend Smart
Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Earn Smart
Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Whats New
Bagaimana Rekomendasi IHSG Pekan Ini? Simak Aneka Sentimen yang Memengaruhinya

Bagaimana Rekomendasi IHSG Pekan Ini? Simak Aneka Sentimen yang Memengaruhinya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com