Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jumlah Wisman Turun, Tingkat Hunian Hotel Berbintang "Melempem"

Kompas.com - 03/08/2015, 16:04 WIB
Yoga Sukmana

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Jumlah wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia pada Juni 2015 hanya 815.100 kunjungan, atau turun 4,27 persen dibandingkan jumlah kunjungan wisman Juni 2014. Seiring penurunan jumlah itu, tingkat hunian kamar hotel berbintang di 27 provinsi ikut "melempem".

"Tingkat penghunian kamar hotel berbintang rata-rata 54,14 persen atau turun 1,2 persen dari tingkat hunian Juni 2014," ujar Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suryamin di Kantor BPS, Jakarta, Senin (3/8/2015).

BPS mencatat tingkat penghunian hotel tertinggi berada di Provinsi Bali sebesar 61,76 persen. Lalu, diikuti oleh DKI Jakarta dan D.I Yogyakarta masing-masing 59,92 persen dan 58,73 persen. Sedangkan tingkat penghunian hotel terendah terjadi di Provinsi Sulawesi Tenggara yaitu hanya 35,09 persen.

Menurut BPS, penurunan tingkat hunian hotel hampir terjadi di semua provinsi. Gorontalo tercatat sebagai provinsi yang tingkat penurunan hunian hotel berbintangnya paling besar yaitu 12, 74 persen dibandingkan Juni 2014. Sedangkan kenaikan tingkat hunian hotel berbintang terjadi di Provinsi Sumatera Utara sebesar 6,83 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Meski terjadi penurunan pada tingkat hunian hotel berbintang, rata-rata lama menginap tamu asing dan Indonesia justru meningkat. Berdasarkan data BPS, lama menginap tamu asing dan Indonesia pada hotel berbintang di 27 provinsi mencapai 2,20 hari selama Juni 2015, atau terjadi kenaikan 0,34 persen jika dibanding periode yang sama tahun lalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sri Mulyani: Barang Non Komersial Tak Akan Diatur Lagi dalam Permendag

Sri Mulyani: Barang Non Komersial Tak Akan Diatur Lagi dalam Permendag

Whats New
Lebih Murah dari Saham, Indodax Sebut Banyak Generasi Muda Pilih Investasi Kripto

Lebih Murah dari Saham, Indodax Sebut Banyak Generasi Muda Pilih Investasi Kripto

Earn Smart
Jokowi Minta Bea Cukai dan Petugas Pelabuhan Kerja 24 Jam Pastikan Arus Keluar 17.304 Kontainer Lancar

Jokowi Minta Bea Cukai dan Petugas Pelabuhan Kerja 24 Jam Pastikan Arus Keluar 17.304 Kontainer Lancar

Whats New
Dukung Ekonomi Hijau, Karyawan Blibli Tiket Kumpulkan 391,96 Kg Limbah Fesyen

Dukung Ekonomi Hijau, Karyawan Blibli Tiket Kumpulkan 391,96 Kg Limbah Fesyen

Whats New
Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

Whats New
Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

Whats New
IHSG Menguat 3,22 Persen Selama Sepekan, Ini 10 Saham Naik Paling Tinggi

IHSG Menguat 3,22 Persen Selama Sepekan, Ini 10 Saham Naik Paling Tinggi

Whats New
Mengintip 'Virtual Assistant,' Pekerjaan yang Bisa Dilakukan dari Rumah

Mengintip "Virtual Assistant," Pekerjaan yang Bisa Dilakukan dari Rumah

Work Smart
Tingkatkan Kinerja, Krakatau Steel Lakukan Akselerasi Transformasi

Tingkatkan Kinerja, Krakatau Steel Lakukan Akselerasi Transformasi

Whats New
Stafsus Sri Mulyani Beberkan Kelanjutan Nasib Tas Enzy Storia

Stafsus Sri Mulyani Beberkan Kelanjutan Nasib Tas Enzy Storia

Whats New
Soroti Harga Tiket Pesawat Mahal, Bappenas Minta Tinjau Ulang

Soroti Harga Tiket Pesawat Mahal, Bappenas Minta Tinjau Ulang

Whats New
Tidak Kunjung Dicairkan, BLT Rp 600.000 Batal Diberikan?

Tidak Kunjung Dicairkan, BLT Rp 600.000 Batal Diberikan?

Whats New
Lowongan Kerja Pamapersada untuk Lulusan S1, Simak Persyaratannya

Lowongan Kerja Pamapersada untuk Lulusan S1, Simak Persyaratannya

Work Smart
Menakar Peluang Teknologi Taiwan Dorong Penerapan 'Smart City' di Indonesia

Menakar Peluang Teknologi Taiwan Dorong Penerapan "Smart City" di Indonesia

Whats New
Harga Emas Terbaru 18 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 18 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com