Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menteri Susi Rombak Pejabat Eselon I KKP

Kompas.com - 31/08/2015, 10:13 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com -Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti merombak sejumlah pejabat eselon I jajaran kementeriannya. Hal ini sebagai salah satu upaya untuk menjaga berjalannya program kemaritiman yang menjadi prioritas pembangunan Presiden Joko Widodo.

"Presiden Joko Widodo telah menetapkan maritim sebagai tujuan utama pengembangan bangsa," kata Menteri Susi dalam acara pelantikan pejabat eselon I Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), di Jakarta, Senin (31/8/2015).

Untuk itu, ujar dia, sudah saatnya kali ini dalam menjaga sumber daya kelautan dan perikanan agar bisa berkelanjutan dari satu generasi ke generasi mendatang.

Menteri Susi berpendapat, sudah saatnya pula ada perubahan pola pikir agar bangsa Indonesia bisa berkompetisi di era globalisasi seperti sekarang ini.

"Kalau tidak gagallah pemerintah menjadikan maritim sebagai prioritas pertama," katanya.

Pada kesempatan itu, Susi melantik antara lain Sekretaris Jenderal KKP Sjarief Widjaja, Inspektur Jenderal KKP Andha Fauzie Miraza, Direktur Jenderal Perikanan Budidaya KKP Slamet Soebjakto, serta Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan R. Nilanto Perbowo.

Selain itu, dilantik pula Soeseno sebagai Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan Hubungan Antar Lembaga, Saut Hutagalung sebagai Staf Ahli Bidang Ekonomi, Sosial dan Budaya, Achmad Poernomo sebagai Staf Ahli Bidang Kebijakan Publik, Aryo Hanggono sebagai Staf Ahli Bidang Ekologi dan Sumber Daya Laut.

Sedangkan untuk kewenangan Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan yang dulu dijabat Saut Hutagalung dialihkan kepada Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan R. Nilanto Perbowo.

Sementara untuk posisi Direktur Jenderal Pengelolaan Ruang Laut KKP yang dulu dijabat Sudirman Saad kini dirangkap Sekjen KKP Sjarief Widjaja.

Kemudian posisi Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan KKP yang dulu dijabat Achmad Poernomo kini dirangkap Nilanto Perbowo, dan posisi Kepala Badan Pengembangan SDM kini dirangkap Irjen KKP Andha Fauzie.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Work Smart
Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com