Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia AirAsia X Persiapkan Jumlah Minimal Pesawat yang Disyaratkan Kemenhub

Kompas.com - 04/09/2015, 17:00 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Indonesia AirAsia X menyatakan tengah menyiapkan untuk memenuhi persyaratan kepemilikan minimal atas pesawat sebagaimana yang diminta Kementerian Perhubungan.

(Baca: Tak Penuhi Kepemilikan Minimal Pesawat, 8 Maskapai Diultimatum Kemenhub)
 
CEO Indonesia AirAsia X Dendy Kurniawan menuturkan Indonesia AirAsia X akan melakukan diskusi aktif dengan Kementerian Perhubungan selama proses tersebut.

"Sebagai maskapai yang menerbangkan penumpang internasional terbanyak ke Indonesia selama lima tahun terakhir, Grup AirAsia, termasuk Indonesia AirAsia X telah memberikan kontribusi signifikan kepada pertumbuhan pariwisata, ekonomi dan sosial di tanah air," ujarnya dalam keterangan resmi, Jumat (4/9/2015).

Dia menyatakan Saat ini Indonesia AirAsia X mengoperasikan penerbangan Melbourne - Bali 5x seminggu dan akan mengoperasikan penerbangan Sydney - Bali 5x seminggu mulai 17 Oktober 2015.

"Merupakan sebuah keinginan dari Indonesia AirAsia X untuk selalu bekerja erat dengan pemerintah Indonesia untuk meningkatkan jumlah turis internasional yg masuk ke Indonesia," jelasnya.

Sebelumnya Kementerian Perhubungan (Kemenhub) merilis delapan maskapai nasional yang belum memenuhi persyaratan kepemilikan pesawat sesuai Undang-Undang Nomor 1 tahun 2009 tentang Penerbangan.

Kementerian yang dipimpin Menteri Ignasius Jonan itu lantas memberikan ultimatum kepada delapan maskapai tersebut. Apabila hingga 31 September 2015 aturan kepemilikan pesawat tak juga dilaksanakan, Kemenhub mengancam akan mencabut izin terbang delapan maskapai tersebut.

"Maka dari itu, Kemenhub akan membekukan surat izin usaha angkutan udara baik maskapai berjadwal maupun tak berjadwal,” ujar Direktur Jenderal Perhubungan Udara Suprasetyo di Jakarta, Kamis (3/9/2015).

Dia menyebutkan, delapan maskapai yang belum memenuhi aturan kepemilikan pesawat tersebut yaitu Transnusa Aviation Mandiri, MyIndo Airline, Jayawijaya Dirgantara, Aviastar Mandiri, TRI MG Intra Asia, Asian One Air, Indonesia Air Asia Extra, dan Matthew Air Nusantara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com