Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aksi "Kepret" Rizal Ramli di Mata Emil Salim

Kompas.com - 18/09/2015, 20:45 WIB
Yoga Sukmana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Aksi kepret Menteri Koordinator Kemaritiman Rizal Ramli rupanya tak membuat mantan Menteri Perhubungan era Orde Baru Emil Salim kaget. Emil, yang juga dikenal sebagai tokoh lingkungan hidup, mengatakan, Rizal mempunyai "pegangan" kuat sejak dulu. "Dia dari dulu kan punya garis tertentu (prinsip hidup), itu yang dia pegang. Seperti yang zamannya (Presiden) Gus Dur, saya lihat dia tetap berpegang pada garisnya itu," ujar Emil Salim seusai bertemu Rizal Ramli di Kantor Kementerian Koordinator Kemaritiman, Jakarta, Jumat (18/9/2015).

Di mata tokoh kelahiran di Lahat, Sumatera Selatan, itu, sosok Rizal cukup membuatnya terkesan. Keterusterangan Rizal, bilang tidak kalau tidak suka, bilang iya kalau dia suka, begitu melekat di benak Emil.

Menurut dia, keterusterangan itu bertujuan untuk mengoreksi berbagai hal yang dinilai salah dan dianggap tak berkeadilan. "Kalau dia (Rizal) anggap ada yang kurang tepat, ya dia kemukakan terus terang sebagaimana agar Indonesia terus berkembang tanpa korupsi, tanpa ketidakadilan," kata Emil.

Pria yang lahir pada 8 Juni 1930 itu datang ke Kantor Kementerian Koordinator Kemaritiman bersama 15 tokoh senior lainnya, di antaranya, mantan Menteri Luar Negeri Alwi Shihab, budayawan Jaya Suprana, dan ekonom Christianto Wibisono. Berbagai tokoh senior itu memberikan berbagai masukan kepada Rizal Ramli. Selain masukan ide, Rizal juga diberikan makalah ilmiah terkait berbagai sektor ekonomi di Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com