Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ekonom: Penguatan Rupiah karena Eksternal

Kompas.com - 07/10/2015, 12:45 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Sejak akhir pekan lalu, nilai tukar rupiah terhadap dollar AS terus menguat hingga di bawah level 14.000. ‎Ekonom Samuel Sekuritas Lana Soelistianingsih, mengatakan, penguatan tersebut lebih banyak disebabkan karena faktor eskternal, bukan karena akan diumumkannya paket kebijakan tahap III.

"Penguatan rupiah yang terjadi semuanya karena eksternal, bukan internal. Paket kebijakan jilid III belum jelas seperti apa, dan investor enggak membeli kucing dalam karung, walaupun ada indikasi paket itu akan membantu daya beli," ujar ‎ Lana, Jakarta, Rabu (7/10/2015).

Dia menjelaskan, faktor eksternal yang mendongkrak rupiah adalah lemahnya data ketenagakerjaan Amerika Serikat sehingga menimbulkan pandangan bahwa The Fed tidak menaikkan suku bunganya.

Menurut dia, investor pada saat ini berkeyakinan bahwa The Fed tidak akan secara agresif dalam menaikkan suku bunganya pada tahun ini. Kalaupun naik, tidak akan pada Oktober ini, tetapi pada Desember 2015.

"Risikonya sudah terukur, kalau naik Desember paling kenaikkan sekitar 10 atau 15 basis poin. Ini hanya menjaga kredibilitas Bank Sentral AS karena awal tahun mereka bilang mau menaikkan suku bunga," ujar Lana.

‎Lebih lanjut Lana mengatakan, penguatan rupiah harus dimanfaatkan Bank Indonesia untuk melakukan intervensi di pasar valuta asing, agar laju rupiah semakin menguat dan tidak kembali ke jalur pelemahan.

"‎Kalau bisa dimanfaatkan untuk intervensi maka rupiah bisa di bawah level Rp 14.000 dan mumpung sentimennya lagi bagus juga, pemerintah segera keluarkan paket kebijakan selanjutnya. Kalau (paket ekonomi jilid III) jadi obat yang ampuh, maka akan direspon positif dari investor," tutur Lana. (Seno Tri Sulistiyono)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Whats New
Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Whats New
BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com