Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Emas Dunia Kembali Naik

Kompas.com - 08/10/2015, 08:53 WIB
CHICAGO, KOMPAS.com - Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange memperpanjang kenaikannya untuk sesi keempat berturut-turut pada Rabu (7/10/2015) waktu setempat (Kamis pagi WIB), ke tingkat penutupan tertinggi sejak 24 September.

Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Desember berakhir naik 2,30 dollar AS, atau 0,20 persen, menjadi menetap di 1.148,70 dollar AS per ounce.

Para analis mengatakan, emas berjangka terus memperpanjang keuntungan karena ekspektasi penundaan kenaikan suku bunga AS dengan likuiditas tipis pada Rabu.

Data ketenagakerjaan yang lebih rendah dari perkiraan yang dirilis Jumat lalu, membangkitkan spekulasi investor bahwa Federal Reserve akan menunda kenaikan suku bunganya menjadi tahun depan.

Selain itu, data yang dirilis Selasa oleh Departemen Perdagangan AS, menunjukkan bahwa defisit perdagangan internasional AS dalam barang dan jasa meningkat menjadi 48,3 miliar dollar AS pada Agustus dari revisi 41,8 miliar dolar AS pada Juli, juga mendorong ekspektasi penundaan kenaikan suku bunga.

Beberapa analis mencatat bahwa emas berhasil berakhir lebih tinggi pada Rabu, karena Dana Moneter Internasional (IMF) menurunkan proyeksi pertumbuhan global untuk tahun ini.

IMF pada Selasa memperkirakan bahwa ekonomi dunia hanya akan melihat pertumbuhan 3,1 persen pada 2015, dibandingkan dengan 3,4 persen pada tahun lalu. Analis mengatakan prediksi ini memberikan beberapa dukungan untuk emas, karena logam mulia sering dipandang sebagai tempat yang aman bagi para pedagang di masa resesi ekonomi.

Sementara itu perak untuk pengiriman Desember menambahkan 11 sen, atau 0,69 persen, menjadi 16,094 dollar AS per ounce. Sementara platinum untuk pengiriman Oktober naik 11,70 dollar AS, atau 1,25 persen, ditutup pada 946,40 dollar AS per ounce.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Investasi Rp 10 Miliar, Emiten Perhotelan KDTN Siap Ekspansi Bisnis Hotel Rest Area

Investasi Rp 10 Miliar, Emiten Perhotelan KDTN Siap Ekspansi Bisnis Hotel Rest Area

Whats New
Gandeng Binawan, RSUP dr Kariadi Tingkatkan Keterampilan Kerja Tenaga Kesehatan

Gandeng Binawan, RSUP dr Kariadi Tingkatkan Keterampilan Kerja Tenaga Kesehatan

Whats New
Stok Beras Pemerintah Capai 1,85 Juta Ton

Stok Beras Pemerintah Capai 1,85 Juta Ton

Whats New
Fokus Starlink, Elon Musk Sebut Ada Kemungkinan Investasi Lainnya di Indonesia

Fokus Starlink, Elon Musk Sebut Ada Kemungkinan Investasi Lainnya di Indonesia

Whats New
Lahan Kering di RI Besar, Berpotensi Jadi Hutan Tanaman Energi Penghasil Biomassa

Lahan Kering di RI Besar, Berpotensi Jadi Hutan Tanaman Energi Penghasil Biomassa

Whats New
Riset IOH dan Twimbit Soroti Potensi Pertumbuhan Ekonomi RI Lewat Teknologi AI

Riset IOH dan Twimbit Soroti Potensi Pertumbuhan Ekonomi RI Lewat Teknologi AI

Whats New
Cara Cek Penerima Bansos 2024 di DTKS Kemensos

Cara Cek Penerima Bansos 2024 di DTKS Kemensos

Whats New
IHSG Melemah 50,5 Poin, Rupiah Turun ke Level Rp 15.978

IHSG Melemah 50,5 Poin, Rupiah Turun ke Level Rp 15.978

Whats New
Dari Hulu ke Hilir, Begini Upaya HM Sampoerna Kembangkan SDM di Indonesia

Dari Hulu ke Hilir, Begini Upaya HM Sampoerna Kembangkan SDM di Indonesia

Whats New
Disebut Jadi Penyebab Kontainer Tertahan di Pelabuhan, Ini Penjelasan Kemenperin

Disebut Jadi Penyebab Kontainer Tertahan di Pelabuhan, Ini Penjelasan Kemenperin

Whats New
Perbankan Antisipasi Kenaikan Kredit Macet Imbas Pencabutan Relaksasi Restrukturisasi Covid-19

Perbankan Antisipasi Kenaikan Kredit Macet Imbas Pencabutan Relaksasi Restrukturisasi Covid-19

Whats New
KKP Tangkap Kapal Ikan Berbendera Rusia di Laut Arafura

KKP Tangkap Kapal Ikan Berbendera Rusia di Laut Arafura

Whats New
Defisit APBN Pertama Pemerintahan Prabowo-Gibran Dipatok 2,45 Persen-2,58 Persen

Defisit APBN Pertama Pemerintahan Prabowo-Gibran Dipatok 2,45 Persen-2,58 Persen

Whats New
Bos Bulog Sebut Hanya Sedikit Petani yang Manfaatkan Jemput Gabah Beras, Ini Sebabnya

Bos Bulog Sebut Hanya Sedikit Petani yang Manfaatkan Jemput Gabah Beras, Ini Sebabnya

Whats New
Emiten Gas Industri SBMA Bakal Tebar Dividen Rp 1,1 Miliar

Emiten Gas Industri SBMA Bakal Tebar Dividen Rp 1,1 Miliar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com