Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Penyebab Rupiah Melemah ke Rp 13.700 Per Dollar AS

Kompas.com - 21/10/2015, 12:02 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com — Rupiah kembali melemah di hadapan dollar Amerika Serikat (AS), Rabu (21/10/2015). Mengacu data Bloomberg, rupiah di pasar spotberada di level 13.704 per dollar AS atau melemah 0,15 persen dari sebelumnya 13.683 per dollar AS pada pukul 10.03 WIB.

Nasib rupiah pun serupa pada kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor). Rupiah berada di level 13.696 per dollar AS atau melemah 0,45 persen dari sebelumnya 13.634.

Kepala Riset NH Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada mengatakan, penguatan dollar AS terhadap nilai tukar rupiah berlanjut menyusul catatan bahwa jumlah rumah baru yang dibangun (housing starts) milik pribadi di Amerika Serikat pada September meningkat lebih tinggi dari konsensus pasar.

"Adanya rilis kenaikan data perumahan AS yang dibarengi dengan pelemahan laju harga minyak mentah dunia memicu laju dollar AS kembali bergerak menguat," kata Reza Priyambada seperti dikutip Antara.

Kendati demikian, menurut dia, penguatan dollar AS terhadap nilai tukar rupiah cenderung terbatas seiring dengan adanya harapan perekonomian domestik membaik pada kuartal ketiga tahun ini.

Reza mengemukakan, pemerintah dan Bank Indonesia (BI) memperkirakan, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal ketiga 2015 lebih tinggi bila dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi pada kuartal sebelumnya.

Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro memperkirakan, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal ketiga 2015 antara 4,8 persen dan 5 persen, sementara Bank Indonesia memperkirakan pertumbuhan mencapai 4,85 persen.

Ekonom Samuel Sekuritas, Rangga Cipta, menambahkan, tanpa adanya perbaikan signifikan pada prospek pertumbuhan Indonesia atau peningkatan usaha stabilitas rupiah oleh Bank Indonesia, maka rupiah akan bergerak bervariasi mengikuti dinamika pasar global.

"Saat ini, faktor eksternal membawa koreksi terhadap tren pelemahan mata uang rupiah," kata Rangga. (Yudho Winarto)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Gas Murah buat Industri, Menteri ESDM: Insya Allah Akan Dilanjutkan

Soal Gas Murah buat Industri, Menteri ESDM: Insya Allah Akan Dilanjutkan

Whats New
Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Spend Smart
Apa Itu 'Cut-Off Time' pada Investasi Reksadana?

Apa Itu "Cut-Off Time" pada Investasi Reksadana?

Earn Smart
Mengenal Apa Itu 'Skimming' dan Cara Menghindarinya

Mengenal Apa Itu "Skimming" dan Cara Menghindarinya

Earn Smart
BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

Whats New
Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Whats New
CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

Whats New
Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com