Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nilai Ekspor Oktober Turun Jadi 12,08 miliar dollar AS

Kompas.com - 16/11/2015, 11:49 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Nilai ekspor perdagangan Indonesia masih dalam tren turun.

Badan Pusat Statistik (BPS) melansir nilai ekspor perdagangan RI pada bulan Oktober 2015 sebesar 12,08 miliar dollar AS, atau turun 4 persen dibandingkan nilai ekspor September 2015.  (baca: Nilai Ekspor RI per September Turun 13,29 Persen)

Meski demikian, secara volume terjadi kenaikan sebesar 4,38 persen dibandingkan ekspor Oktober 2014.

"Artinya memang karena harga beberapa komoditas ekspor kita masih belum baik, belum kembali," kata Kepala BPS Suryamin, di Jakarta, Senin (16/11/2015).

Dibandingkan Oktober 2014, dari 22 komoditas yang dipantau BPS, hanya dua komoditas ekspor yang harganya mulai membaik. Kedua komoditas tersebut yakni kakao yang mengalami kenaikan 3,23 persen dan jagung yang mengalami kenaikan 5,09 persen.

"Yang lain masih jauh. Ada yang turun 20 persen. Komoditas nikel harganya masih turun 34 persen dan udang turun hampir 29 persen," ucap Suryamin.

Secara kumulatif Januari-Oktober 2015, nilai ekspor mencapai 127,22 miliar dollar AS atau turun 14,04 persen dibandingkan periode sama tahun 2014. Sepanjang Januari-Oktober 2015, ekspor perdagangan non-migas mencapai 111,46 miliar dollar AS atau turun 8,77 persen dibandingkan periode sama tahun lalu.

Suryamin mengatakan, komoditas ekspor terbesar yaitu lemak dan minyak hewan/nabati sebesar 15,62 miliar dollar AS serta bahan bakar mineral sebesar 13,71 miliar dollar AS.

"Tiga negara tujuan ekspor terbesar Januari-Oktober 2015 adalah Amerika Serikat sebesar 12,83 miliar dollar AS, Tiongkok sebesar 11,01 miliar dollar AS, dan Jepang sebesar 10,91 miliar dollar AS," kata Suryamin.

Sementara itu, pada periode sama ekspor RI ke negara-negara ASEAN mencapai 23,01 miliar dollar AS sedangkan ke negara-negara Uni Eropa mencapai 12,46 miliar dollar AS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Work Smart
Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Spend Smart
Suku Bunga Acuan Naik, Apa Dampaknya ke Industri Multifinance?

Suku Bunga Acuan Naik, Apa Dampaknya ke Industri Multifinance?

Whats New
Aturan Impor Produk Elektronik Dinilai Bisa Perkuat Industri Dalam Negeri

Aturan Impor Produk Elektronik Dinilai Bisa Perkuat Industri Dalam Negeri

Whats New
Cara Beli Pulsa melalui myBCA

Cara Beli Pulsa melalui myBCA

Spend Smart
Lima Emiten yang Akan Bayar Dividen Pekan Depan

Lima Emiten yang Akan Bayar Dividen Pekan Depan

Whats New
Pemerintah Dinilai Perlu Buat Formula Baru Kenaikan Tarif Cukai Rokok

Pemerintah Dinilai Perlu Buat Formula Baru Kenaikan Tarif Cukai Rokok

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com