Gubernur BI Agus DW Martowardojo menyatakan, bank sentral memandang pertumbuhan ekonomi Indonesia akan terus berlanjut pada kuartal IV 2015, ditopang oleh akselerasi pelaksanaan proyek infrastruktur pemerintah.
Selain itu, investasi swasta diharapkan meningkat sejalan rangkaian paket kebijakan pemerintah dan deregulasi yang mendukung iklim investasi.
"Secara keseluruhan tahun 2015, pertumbuhan ekonomi Indonesia akan berada pada batas bawah kisaran 4,7 sampai 5,1 persen. Akan tetapi kalau ingin didalami memang ada di kisaran 4,7 dan 4,8 persen. Akan meningkat pada kisaran 5,2 sampai 5,6 persen pada tahun 2016," kata Agus dalam konferensi pers di Kantor Pusat BI, Selasa (17/11/2015).
Pertumbuhan ekonomi kuartal III-2015 tercatat sebesar 4,73 persen year on year (yoy), lebih tinggi dibandingkan 4,67 persen (yoy) pada kuartal II-2015.
Peningkatan ini terutama didorong peran pemerintah yang lebih kuat, baik dalam bentuk konsumsi maupun investasi pemerintah.
Hal ini, kata Agus, sejalan dengan peningkatan penyerapan belanja modal pemerintah yang meningkat 38,8 persen sampai Oktober 2015.
Konsumsi rumah tangga pun masih cukup kuat, tercermin dari daya beli yang membaik.
Secara spasial, perbaikan kondisi perekonomian terjadi di Jawa, sementara ekonomi Sumatra membaik namun masih relatif terbatas.
Di sisi lain, ekonomi Kawasan Timur Indonesia (KTI) kembali tumbuh melambat dan Kalimantan bahkan mencatat pertumbuhan negatif untuk pertama kalinya dalam 10 tahun terakhir.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.