Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tahun 2016, Nilai Tukar Rupiah Diprediksi Tembus Rp 14.100 Per Dollar AS

Kompas.com - 18/11/2015, 15:10 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia memprediksi nilai tukar rupiah terhadap dollar AS akan sedikit mengalami pelemahan pada tahun 2016 mendatang.

Pelemahan ini lebih disebabkan karena pengaruh kebijakan moneter eksternal.

Direktur Riset CORE Indonesia Mohammad Faisal menjelaskan, menguatnya sentimen negatif terhadap perekonomian Tiongkok dan rencana The Fed yang menaikkan suku bunga akan menyebabkan adanya tekanan terhadap nilai tukar rupiah.

Sehingga, rupiah berpotensi melemah di atas Rp 14.000 per dollar AS di tahun 2016 mendatang.

"Sedikit lebih tinggi karena ada risiko dari kenaikan Fed Fund Rate di tahun depan di semester I," ujar Faisal di sela-sela acara CORE Economic Outlook 2016, Rabu (18/11/2015).

Meskipun demikian, Faisal menjelaskan bahwa pihaknya memprediksi kenaikan suku bunga The Fed tidak akan terlalu tinggi.

Kenaikan tersebut diperkirakan hanya mencapai 0,25 persen dan tidak sampai pada posisi 1 persen. Sehingga, efeknya tidak akan terlalu besar terhadap nilai tukar rupiah dan bersifat temporer.

"Setelah Fed Fund Rate naik maka (nilai tukar rupiah) akan turun sedikit. Sehingga, secara rata-rata satu tahun di 2016 akan sedikit lebih naik. Akan tetapi, kenaikannya tidak sampai ke Rp 14.500," ungkap Faisal.

CORE Indonesia menyajikan beberapa prediksi ekonomi Indonesia untuk tahun 2016 mendatang.

Rata-rata nilai tukar rupiah pada tahun 2016 diprediksi pada kisaran Rp 13.900 hingga Rp 14.100 per dollar AS, lebih rendah jika dibandingkan rata-rata pada tahun 2015 yang diperkirakan mencapai Rp 13.400 hingga Rp 13.500 per dollar AS.

Sementara itu pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2016 diprediksi pada kisaran 5,2 hingga 5,4 persen, lebih tinggi dibandingkan 4,7 persen pada tahun 2015.

Adapun capaian inflasi pada tahun 2016 diprediksi mencapai 4 hingga 5 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com