Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Freeport Diminta Lepas Saham

Kompas.com - 19/11/2015, 08:25 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah meminta PT Freeport Indonesia segera memberikan penawaran pelepasan saham divestasi. Karena hingga saat ini, anak usaha Freeport McMoRan ini belum juga menyerahkan penawaran divestasi sahamnya sebesar 10,64 persen kepada pemerintah Indonesia.

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) sebagai Kementerian/Lembaga yang mengurusi sektor ini akhirnya memberikan tenggat akhir, Freeport harus menyerahkan penawaran divestasi akhir tahun ini.

"Targetnya akhir tahun ini harus ditawarkan," kata Direktur Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bambang Gatot Ariyono,  di kantornya, Jakarta, Rabu (18/11/2015).

Setelah itu, sesuai dengan ketentuan Peraturan Pemerintah 77 tahun 2014, pemerintah harus memberikan jawaban dalam kurun waktu 90 hari setelah penawaran divestasi diterima.

Bambang pun membenarkan ketika dikonfirmasi, pemerintah bakal memberikan keputusan terkait divestasi Freeport paling lambat Maret 2016.

"Enggak ada yang beda (proses) tetap 90 hari," ucap Bambang.

Sementara itu, terkait mekanisme divestasinya Bambang menegaskan pemerintah tetap akan mengikuti sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Bambang juga membantah bahwa telah ada nota kesepahaman antara pemerintah dan Freeport agar raksasa tambang itu bisa melakukan divestasi lewat initial public offering (IPO).

"Oh enggak, enggak, enggak. Kalau dasar hukumnya enggak ada, ya tetap enggak bisa. Kalau tidak ada dasar hukumnya bagaimana bisa berlaku," ucap Bambang.

Adapun ketika ditanya soal apakah kasus Setya Novanto mengganggu proses renegosiasi dengan Freeport, Bambang pilih irit bicara.

"Enggak usah dikomenin itu. Enggak tahu aku. Aku kan orang baru," kata Bambang.

Sementara itu, Vice President Corporate Communication PT FI Riza Pratama,  menyebutkan, soal waktu divestasi saham, pihaknya menunggu konstruksi hukum dan mekanisme yang jelas dari pemerintah.

"Kami secara konsisten menyampaikan kepada pemerintah, saham PT FI akan didivestasikan dengan nilai wajar mengikuti perpanjangan operasional perusahaan dalam ketentuan yang disepakati," katanya seperti dikutip Kompas.

baca juga: Rizal Ramli: Kisruh Freeport, Anggap Saja Sedang Melihat Sinetron Antar-geng

Kompas TV Kisruh Freeport, Rizal Ramli: Anggap Saja Sinetron Antar Geng

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Jelang Libur 'Long Weekend', KCIC Tawarkan Tiket Whoosh Mulai Rp 150.000

Jelang Libur "Long Weekend", KCIC Tawarkan Tiket Whoosh Mulai Rp 150.000

Whats New
Garuda Alihkan 2 Pesawat untuk Angkutan Haji, 100 Penerbangan Terdampak

Garuda Alihkan 2 Pesawat untuk Angkutan Haji, 100 Penerbangan Terdampak

Whats New
BPR yang Mau Melantai di Bursa Wajib Penuhi Ini

BPR yang Mau Melantai di Bursa Wajib Penuhi Ini

Whats New
Harga Emas Terbaru 21 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 21 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Jumlah Penumpang KRL Jabodetabek Tembus 16,43 Juta Sepanjang Mei 2024

Jumlah Penumpang KRL Jabodetabek Tembus 16,43 Juta Sepanjang Mei 2024

Whats New
BPR Bangkrut karena Kecurangan Pengurus, Ini Upaya OJK

BPR Bangkrut karena Kecurangan Pengurus, Ini Upaya OJK

Whats New
Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru pada Selasa 21 Mei 2024

Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru pada Selasa 21 Mei 2024

Spend Smart
Siapkan RAPBN 2025, Sri Mulyani: Kita Terus Berkomunikasi dengan 'Orang' Prabowo

Siapkan RAPBN 2025, Sri Mulyani: Kita Terus Berkomunikasi dengan "Orang" Prabowo

Whats New
Ekonom Sebut Ada Potensi Rp 10.529 Triliun ke PDB dari Energi Terbarukan Berbasis Komunitas

Ekonom Sebut Ada Potensi Rp 10.529 Triliun ke PDB dari Energi Terbarukan Berbasis Komunitas

Whats New
IHSG Awal Sesi Fluktuatif, Rupiah Melemah Tembus Level Rp 16.033

IHSG Awal Sesi Fluktuatif, Rupiah Melemah Tembus Level Rp 16.033

Whats New
Menaker Ida Sebut Program Desmigratif Layak Dilanjutkan

Menaker Ida Sebut Program Desmigratif Layak Dilanjutkan

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di Bank Mandiri hingga BRI

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di Bank Mandiri hingga BRI

Whats New
Kemenhub Pastikan Pesawat Haji yang Terbakar di Makassar Punya Sertifikat Laik Terbang

Kemenhub Pastikan Pesawat Haji yang Terbakar di Makassar Punya Sertifikat Laik Terbang

Whats New
Kala Tiga Kementerian Saling Tuding soal Penumpukan Kontainer di Pelabuhan

Kala Tiga Kementerian Saling Tuding soal Penumpukan Kontainer di Pelabuhan

Whats New
Harga Bahan Pokok Selasa 21 Mei 2024: Daging Ayam Naik, Daging Sapi Turun

Harga Bahan Pokok Selasa 21 Mei 2024: Daging Ayam Naik, Daging Sapi Turun

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com