Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Alasan INKA Tak Terlibat Proyek Kereta Cepat

Kompas.com - 11/12/2015, 17:18 WIB
Estu Suryowati

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com - PT INKA (Persero) tak bisa turut andil dalam mega proyek kereta cepat Jakarta-Bandung. Sebabnya, BUMN industri perkeretaapian itu belum mampu memenuhi spesifikasi.

Direktur Komersial dan Teknologi PT INKA Yunendar Aryo Handoko, menuturkan INKA sampai saat ini pun belum bisa membuat gerbong kereta cepat. Yunendar mengatakan, saat ini kemampuan engineering dan design production INKA baru sebatas kereta yang kecepatan maksimumnya 180 kilometers per jam.

"Di atas itu (di atas 180 km per jam), kemampuan engineering dan design production masih belum memadai," ucap Yunendar, di Bandung, Jumat (11/12/2015).

Kendati begitu, Yunendar menegaskan perseroan akan meningkatkan kemampuan engineering dan design production mereka. "Ya pasti, siapa yang tidak mau berkembang," ucap Yunendar.

Transfer teknologi?

Sebagaimana diberitakan,  proyek senilai 5,5 miliar dollar AS itu dibangun oleh konsorsium BUMN Indonesia dan BUMN China, bernama PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC).

Adapun perusahaan BUMN yang ikut serta yakni PT Wijaya Karya, PT Kereta Api Indonesia, PT Jasa Marga dan PT Perkebunan Nusantara VIII.

Proyek kereta dengan kecepatan 250 km per jam itu sempat menjadi polemik, apakah akan didanai lewat skema Public Private Partnership (PPP) atau tidak. Sebab, apabila menjadi skema PPP, maka ada anggaran dari APBN yg harus dikeluarkan.

Sementara itu, dalam pemilihan antara investor China dan Jepang, Menteri Badan Usaha Milik Negara Rini Mariani Soemarno selalu berpesan, yang penting adalah yang bisa memberikan transfer teknologi.

Usai terpilihnya China, lagi-lagi Rini meyakinkan bahwa pihak China tidak hanya mau mengerjakan proyek tanpa jaminan pemerintah, melainkan juga memberikan alih teknologi.

"Terkait alih teknologi tersebut, Tiongkok (China) sepakat untuk memberikan pelatihan kepada Indonesia, apakah ahli mereka ke Indonesia, atau kita mengirimkan tenaga ahli kita untuk belajar di Tiongkok," kata Rini.

Bahkan, dia melanjutkan, China sepakat untuk melakukan produksi bersama gerbong kereta api, tidak saja gerbong kereta api cepat, tetapi juga kereta api listrik dan light train yang kini sedang dibangun. (Baca: Menteri Rini: China Setuju Kereta Cepat Tanpa Jaminan Pemerintah RI)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Whats New
Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Whats New
Transformasi Digital, BRI BRI Raih Dua 'Award' dalam BSEM MRI 2024

Transformasi Digital, BRI BRI Raih Dua "Award" dalam BSEM MRI 2024

Whats New
Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Whats New
SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

Whats New
Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Whats New
Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal

Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal

Whats New
Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

Whats New
BUAH Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

BUAH Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

Whats New
Kementerian ESDM Tetapkan Harga Biodiesel Naik Jadi Rp 12.453 Per Liter

Kementerian ESDM Tetapkan Harga Biodiesel Naik Jadi Rp 12.453 Per Liter

Whats New
Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup Sampai Hari Ini

Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup Sampai Hari Ini

Whats New
Turun, Inflasi April 2024 Capai 3 Persen

Turun, Inflasi April 2024 Capai 3 Persen

Whats New
Harga Tiket Kereta Api 'Go Show' Naik Mulai 1 Mei

Harga Tiket Kereta Api "Go Show" Naik Mulai 1 Mei

Whats New
SMGR Kantongi Laba Bersih Rp 471,8 Miliar pada Kuartal I-2024 di Tengah Kontraksi Permintaan Semen Domestik

SMGR Kantongi Laba Bersih Rp 471,8 Miliar pada Kuartal I-2024 di Tengah Kontraksi Permintaan Semen Domestik

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com