Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mentan: Impor Tindakan Cengeng

Kompas.com - 23/12/2015, 09:44 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

TANAH KARO, KOMPAS.com - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menyatakan bahwa importasi hasil pertanian yang selama ini kerap dilakukan merupakan tindakan yang cengeng.

Menurut dia, impor hanya akan melemahkan dan sama sekali tidak menguntungkan petani Indonesia.

"Terlalu cengeng, setiap (harga) jagung naik, beras naik, langsung impor. Obatnya kayaknya impor. Dalam rapat koordinasi dengan beberapa menteri kami sampaikan impor jagung itu setiap harga naik langsung impor. Ini bukan solusi untuk bangsa," kata Amran dalam acara panen raya jagung di Kabupaten Karo, Sumatra Utara, Selasa (22/12/2015).

Dia menegaskan, setiap kali impor dilakukan, akan membuat petani merugi sehingga taraf hidupnya semakin menurun.

Oleh sebab itu, kata Amran, beberapa waktu lalu ia memutuskan untuk menahan impor 480.000 ton hasil pertanian. Bahkan, ia sampai didatangi oleh sang importir yang memprotes keputusannya tersebut dan mengaku rugi besar.

"Kami tahan 480.000 ton. Saya tidak tega mengeluarkan izin impor senilai Rp 480 miliar. Ada jutaan petani di seluruh Indonesia. Ada 24 juta petani jagung," ujarnya.

Ia memandang, importir dapat dengan mudah berteriak rugi ketika impor ditahan. Akan tetapi, lanjut dia, importir adalah kelompok masyarakat berkecukupan. Sementara itu, jutaan petani yang menderita kerugian besar sama sekali tidak dapat berteriak rugi dan bahkan suaranya tak terdengar.

"Setiap harga jatuh, jutaan petani rugi hingga triliunan rupiah tapi tidak bisa berteriak. Makanya kami tahan, tidak boleh impor," ungkap Amran.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com