Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Laba Bersih Bank Permata Tahun 2015 Turun 84 Persen

Kompas.com - 18/02/2016, 17:59 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Permata Tbk melaporkan laba bersih mengalami penurunan sebesar 84 persen pada tahun 2015 menjadi Rp 247 miliar.

Sementara itu, laba operasional sebelum pencadangan naik 32 persen secara tahunan menjadi Rp 3,88 triliun dari Rp 2,94 triliun pada tahun 2014.

Penurunan laba bersih tersebut terjadi karena meningkatnya biaya provisi sebagai konsekuensi dari naiknya kredit bermasalah.

Total aset Bank Permata per 31 Desember 2015 sebesar Rp 183 triliun, turun 1 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Posisi outstanding kredit turun 3 persen menjadi Rp 128 triliun.

Penurunan ini terjadi terutama pada segmen UKM dan pinjaman dalam mata uang asing, karena bank secara proaktif berusaha mengurangi eksposur ke sektor-sektor industri yang terkena dampak perlambatan ekonomi secara umum.

"Tahun 2015 adalah masa yang sangat sulit, karena  industri perbankan harus menghadapi berbagai tantangan seperti pertumbuhan ekonomi yang melambat, penurunan tingkat konsumsi serta ketidakpastian geopolitik dan ekonomi makro,” kata Sandeep Jain, Direktur Keuangan Bank Permata di Jakarta Kamis (18/2/2016).

Pendapatan berbasis jasa atau Fee based income perseroan tumbuh 20 persen menjadi Rp 2,05 triliun.


Hal ini terutama didorong kinerja transaction banking dan e-channel, wealth management serta kegiatan treasury.

Sementara itu, rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) perseroan tercatat Gross dan Net masing-masing naik dari 1,70 persen dan 0,63 persen pada tahun 2014 menjadi 2,74 persen dan 1,40 persen pada tahun 2015.

Adapun Rasio Kecukupan Modal (CAR) sebesar 15 persen, naik dari 13,6 persen pada tahun 2014.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Libur Panjang, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Capai 1 Juta Orang

Libur Panjang, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Capai 1 Juta Orang

Whats New
Percepat Peluncuran Produk untuk Perusahaan Teknologi, XpandEast Terapkan Strategi Pengurangan Time-to-Market

Percepat Peluncuran Produk untuk Perusahaan Teknologi, XpandEast Terapkan Strategi Pengurangan Time-to-Market

Whats New
Pasar Kripto Berpotensi 'Rebound', Simak Prospek Jangka Panjangnya

Pasar Kripto Berpotensi "Rebound", Simak Prospek Jangka Panjangnya

Earn Smart
Asosiasi 'Fintech Lending' Buka Suara Soal Pencabutan Izin Usaha TaniFund

Asosiasi "Fintech Lending" Buka Suara Soal Pencabutan Izin Usaha TaniFund

Whats New
Pihak Minimarket Diminta Ikut Tanggung Jawab Keamanan Parkir, Asosiasi: Kami Sudah Pasang CCTV dan Beri Peringatan

Pihak Minimarket Diminta Ikut Tanggung Jawab Keamanan Parkir, Asosiasi: Kami Sudah Pasang CCTV dan Beri Peringatan

Whats New
Pasar Kripto 'Sideways', Simak Tips 'Trading' untuk Pemula

Pasar Kripto "Sideways", Simak Tips "Trading" untuk Pemula

Earn Smart
Sederet Langkah Kemenhub Pasca Kasus Kekerasan di STIP Jakarta

Sederet Langkah Kemenhub Pasca Kasus Kekerasan di STIP Jakarta

Whats New
Harga Emas Terbaru 10 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 10 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru Pada Jumat 10 Mei 2024

Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru Pada Jumat 10 Mei 2024

Spend Smart
Gandeng BUMDes, Anak Usaha SMGR Kembangkan Program Pengelolaan Sampah

Gandeng BUMDes, Anak Usaha SMGR Kembangkan Program Pengelolaan Sampah

Whats New
Daftar 27 Bandara Baru yang Dibangun Selama Pemerintahan Presiden Jokowi

Daftar 27 Bandara Baru yang Dibangun Selama Pemerintahan Presiden Jokowi

Whats New
Harga Bahan Pokok Jumat 10 Mei 2024, Harga Ikan Kembung Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 10 Mei 2024, Harga Ikan Kembung Naik

Whats New
Ini Program Pertagas yang Dinilai Dapat Menggerakkan Perekonomian Masyarakat Desa

Ini Program Pertagas yang Dinilai Dapat Menggerakkan Perekonomian Masyarakat Desa

Whats New
Kenaikan BI Rate Jadi 6,25 Persen Tidak Perlu Dikhawatirkan

Kenaikan BI Rate Jadi 6,25 Persen Tidak Perlu Dikhawatirkan

Whats New
6 Instrumen Keuangan yang Cocok untuk Membangun Dana Darurat

6 Instrumen Keuangan yang Cocok untuk Membangun Dana Darurat

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com