Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Manajemen Express Group Imbau "Driver" yang Berunjuk Rasa Tidak Anarkistis

Kompas.com - 22/03/2016, 11:41 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Aksi unjuk rasa ribuan pengemudi (driver) yang tergabung dalam Paguyuban Pengemudi Angkutan Darat (PPAD) di berbagai ruas Ibu Kota, Jakarta, pada Selasa (22/3/2016), merupakan bentuk aspirasi dari PPAD yang merasa dirugikan oleh beroperasinya beragam moda angkutan pelat hitam berbasis aplikasi online.

Terkait dengan kejadian tersebut, Direktur Operasional Express Group Herwan Gozali menegaskan, aksi unjuk rasa ini adalah aspirasi dari masing-masing pengemudi dan di luar dari organisasi atau manajemen perusahaan.

"Setiap orang tentunya berhak menyuarakan aspirasinya termasuk pengemudi kami. Express Group tidak pernah mengerahkan pengemudi untuk berunjuk rasa," ucap Herwan melalui keterangan tertulis, Selasa.

Meski begitu, dia bilang, manajemen mengimbau kepada driver yang ingin berunjuk rasa untuk tertib dan tidak anarkistis.

"Jika mereka ingin berunjuk rasa kembali, silakan, asal tertib, tidak anarkis, dan berunjuk rasalah secara damai," kata dia.

Herwan menambahkan, walaupun sopir taksi Express berpartisipasi sebagai demonstran unjuk rasa, Express Group tetap memberikan pelayanan kepada konsumen. Dia memastikan aksi unjuk rasa sopir taksi Express tidak mengganggu pelayanan.

“Pelayanan taksi Express tetap normal. Unjuk rasa hanya dilakukan perwakilan pengemudi,  taksi kami juga tetap banyak yang jalan, yang sedang membawa penumpang tetap memberikan layanan. Pelayanan tetap diprioritaskan untuk konsumen kami," pungkas Herwan.

Express Group saat ini mengoperasikan lebih dari 11.000 unit taksi di seluruh Indonesia dengan wilayah pelayanan mencakup Jadetabek, Medan, Semarang, Surabaya, dan Padang.

Express Group memiliki lebih dari 2.200 karyawan dan lebih dari 22.000 pengemudi sebagai mitra kerja melalui konsep Program Kemitraan yang telah diakui oleh PBB melalui UN Global Compact sebagai upaya yang berhasil  dalam program Inclusive Market.

Kompas TV Angkutan Umum Demo Tolak Transportasi Online

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kian Menguat, Harga Bitcoin Kembali Tembus 67.000 Dollar AS per Keping

Kian Menguat, Harga Bitcoin Kembali Tembus 67.000 Dollar AS per Keping

Whats New
Sri Mulyani: Barang Non Komersial Tak Akan Diatur Lagi dalam Permendag

Sri Mulyani: Barang Non Komersial Tak Akan Diatur Lagi dalam Permendag

Whats New
Lebih Murah dari Saham, Indodax Sebut Banyak Generasi Muda Pilih Investasi Kripto

Lebih Murah dari Saham, Indodax Sebut Banyak Generasi Muda Pilih Investasi Kripto

Earn Smart
Jokowi Minta Bea Cukai dan Petugas Pelabuhan Kerja 24 Jam Pastikan Arus Keluar 17.304 Kontainer Lancar

Jokowi Minta Bea Cukai dan Petugas Pelabuhan Kerja 24 Jam Pastikan Arus Keluar 17.304 Kontainer Lancar

Whats New
Dukung Ekonomi Hijau, Karyawan Blibli Tiket Kumpulkan 391,96 Kg Limbah Fesyen

Dukung Ekonomi Hijau, Karyawan Blibli Tiket Kumpulkan 391,96 Kg Limbah Fesyen

Whats New
Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

Whats New
Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

Whats New
IHSG Menguat 3,22 Persen Selama Sepekan, Ini 10 Saham Naik Paling Tinggi

IHSG Menguat 3,22 Persen Selama Sepekan, Ini 10 Saham Naik Paling Tinggi

Whats New
Mengintip 'Virtual Assistant,' Pekerjaan yang Bisa Dilakukan dari Rumah

Mengintip "Virtual Assistant," Pekerjaan yang Bisa Dilakukan dari Rumah

Work Smart
Tingkatkan Kinerja, Krakatau Steel Lakukan Akselerasi Transformasi

Tingkatkan Kinerja, Krakatau Steel Lakukan Akselerasi Transformasi

Whats New
Stafsus Sri Mulyani Beberkan Kelanjutan Nasib Tas Enzy Storia

Stafsus Sri Mulyani Beberkan Kelanjutan Nasib Tas Enzy Storia

Whats New
Soroti Harga Tiket Pesawat Mahal, Bappenas Minta Tinjau Ulang

Soroti Harga Tiket Pesawat Mahal, Bappenas Minta Tinjau Ulang

Whats New
Tidak Kunjung Dicairkan, BLT Rp 600.000 Batal Diberikan?

Tidak Kunjung Dicairkan, BLT Rp 600.000 Batal Diberikan?

Whats New
Lowongan Kerja Pamapersada untuk Lulusan S1, Simak Persyaratannya

Lowongan Kerja Pamapersada untuk Lulusan S1, Simak Persyaratannya

Work Smart
Menakar Peluang Teknologi Taiwan Dorong Penerapan 'Smart City' di Indonesia

Menakar Peluang Teknologi Taiwan Dorong Penerapan "Smart City" di Indonesia

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com