Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebelum Terbitnya Surat Pak JK...

Kompas.com - 03/04/2016, 12:00 WIB
Yoga Sukmana

Penulis

KOMPAS.com - Sepekan ini, publik lagi-lagi dihadapkan dengan persoalan internal pemerintahan yang mencuat kemana-mana. Bukan silang pendapat antar-menteri, tapi soal sepucuk surat. Hanya sepucuk.

Selasa (22/3/2016), Wakil Presiden Jusuf Kalla mengirim surat kepada Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti. Namun, isi surat itu bocor.

Dalam suratnya, JK menegur Susi lantaran kebijakan di sektor kelautan dan perikanan dianggap menyengsarakan nelayan dan para pelaku usaha. Didukung data-data, Wapres pun meminta Susi untuk mengevaluasi berbagai kebijakannya selama ini.

Namun, Susi justru menegaskan bahwa semua kebijakannya sudah direstui Presiden Joko Widodo. Sebab, berbagai kebijakan itu selalu didiskusikan dengan Presiden.

Rupanya, sebelum surat itu ada, banyak cerita yang tidak banyak diketahui publik. Misalnya, tentang kunjungan kerja Wapres ke daerah sampai pertemuan segitiga di Istana Negara.

Gagal Sekapal

Enam hari sebelum surat teguran itu dilayangkan, Rabu (16/3/2016), Wapres terbang dari Jakarta ke Maluku. Agendanya jelas yakni melakukan kunjungan kerja berkaitan dengan program perikanan nasional.

Kota Ambon, Pulau Banda, Tual, hingga Kabupaten Maluku Tenggara pun sudah dijadwalkan dikunjungi Wapres. Selama kunjungan, JK memilih menggunakan Kapal KRI Surabaya-591untuk menjangkau daerah-daerah di kepulauan Maluku itu pada 16-17 Maret 2016.

Namun, meski agendanya berkaitan dengan program perikanan nasional, Wapres tidak didampingi Menteri Susi. Justru Menteri Perindustrian Saleh Husin lah yang mendampingi Wapres saat itu.

"Sebenarnya, rencana itu sudah kita rencanakan bersama. Tetapi karena satu dan dua hal, saya tidak bisa ikut onboard ke dalam kapal untuk berangkat ke Ambon dan Maluku," ujar Susi di Kantornya, Jakarta, Jumat (1/4/2016).

Ia memutuskan untuk meminta Direktur Jenderal Perikanan Tangkap Narmoko Prasmadji,  Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Perikanan KKP Nilanto Perbowo, dan Stafnya Fika Fawzia, mendampingi Wapres.

Menteri asal Pangandaran Jawa Barat itu tak membuka secara gamblang alasan gagalnya rencana sekapal dengan Wapres tersebut.

Suara nyaring justru keluar dari Ketua Asosiasi Budidaya Ikan Laut Indonesia (Abilindo) Wajan Sudja yang ikut serta dalam kunjungan Wapres ke Maluku.

Menurut ia, Susi menolak ikut dalam rombongan ke Maluku lantaran tahu Wapres mengajak serta para pengusaha perikanan dalam kunjungan itu. Selama ini, hubungan Susi dengan beberapa pengusaha perikanan memang dikenal tak akur.

"Kami diberitahu Pak Sofjan Wanandi (Ketua Tim Ahli Wakil Presiden), Susi menolak naik ke kapal. Pak Sofjan kasih tahu SMS nya (dari Susi). Dia (Susi) takut dipermalukan, " kata Wajan kepada Kompas.com.

Halaman:


Terkini Lainnya

Apresiasi Karyawan Tingkatkan Keamanan dan Kenyamanan di Lingkungan Kerja

Apresiasi Karyawan Tingkatkan Keamanan dan Kenyamanan di Lingkungan Kerja

Whats New
Potensi Devisa Haji dan Umrah Capai Rp 200 Triliun, Menag Konsultasi dengan Sri Mulyani

Potensi Devisa Haji dan Umrah Capai Rp 200 Triliun, Menag Konsultasi dengan Sri Mulyani

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 68 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Kartu Prakerja Gelombang 68 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Whats New
MARK Tambah Jajaran Direksi dan Umumkan Pembagian Dividen

MARK Tambah Jajaran Direksi dan Umumkan Pembagian Dividen

Whats New
Miliki Risiko Kecelakaan Tinggi, Bagaimana Penerapan K3 di Lingkungan Smelter Nikel?

Miliki Risiko Kecelakaan Tinggi, Bagaimana Penerapan K3 di Lingkungan Smelter Nikel?

Whats New
Pemerintah Akan Revisi Aturan Penyaluran Bantuan Pangan

Pemerintah Akan Revisi Aturan Penyaluran Bantuan Pangan

Whats New
Kolaborasi Pentahelix Penting dalam Upaya Pengelolaan Sampah di Indonesia

Kolaborasi Pentahelix Penting dalam Upaya Pengelolaan Sampah di Indonesia

Whats New
Menteri Teten Ungkap Alasan Kewajiban Sertifikat Halal UMKM Ditunda

Menteri Teten Ungkap Alasan Kewajiban Sertifikat Halal UMKM Ditunda

Whats New
Viral Video Petani Menangis, Bulog Bantah Harga Jagung Anjlok

Viral Video Petani Menangis, Bulog Bantah Harga Jagung Anjlok

Whats New
9,9 Juta Gen Z Indonesia Tidak Bekerja dan Tidak Sekolah

9,9 Juta Gen Z Indonesia Tidak Bekerja dan Tidak Sekolah

Whats New
Rombak Direksi ID Food, Erick Thohir Tunjuk Sis Apik Wijayanto Jadi Dirut

Rombak Direksi ID Food, Erick Thohir Tunjuk Sis Apik Wijayanto Jadi Dirut

Whats New
OJK Bakal Buka Akses SLIK kepada Perusahaan Asuransi, Ini Sebabnya

OJK Bakal Buka Akses SLIK kepada Perusahaan Asuransi, Ini Sebabnya

Whats New
Gelar RUPST, KLBF Tebar Dividen dan Rencanakan 'Buyback' Saham

Gelar RUPST, KLBF Tebar Dividen dan Rencanakan "Buyback" Saham

Whats New
Layanan LILO Lion Parcel Bidik Solusi Pergudangan untuk UMKM

Layanan LILO Lion Parcel Bidik Solusi Pergudangan untuk UMKM

Whats New
60 Persen Pekerja RI Bekerja di Sektor Informal dan Gig, Hadapi Tantangan Keterbatasan Akses Modal

60 Persen Pekerja RI Bekerja di Sektor Informal dan Gig, Hadapi Tantangan Keterbatasan Akses Modal

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com