Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pakai Gas Bumi dari PGN, Pondok Pesantren Ini Mampu Berhemat untuk Bahan Bakar

Kompas.com - 05/04/2016, 15:53 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah pesantren di Jawa Timur menikmati pasokan gas dari PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) untuk memenuhi kebutuhan energi yang dipakai untuk memasak sehari-hari.

Salah pesantren yang mendapatkan pasokan gas dari PGN adalah Pesantren Terpadu Darul Muttaqin, Surabaya. Sudah hampir lima tahun terakhir ini, pesantren tersebut memasak untuk sekitar 100 orang santri sehari-hari menggunakan bahan bakar gas bumi dari PGN.

"Kami menjadi pelanggan PGN sudah 5 tahun yang lalu, atau sejak awal 2011," kata Kepala Bidang Sarana Prasaranaa Darul Muttaqin, Luthfi Zamrono, Selasa (5/4/2016).

Luthfi mengungkapkan, gas bumi tersebut digunakan untuk keperluan memasak sehari-hari untuk para santri yang menimba ilmu di pesantren.

Dia merasa bersyukur bisa mendapatkan pasokan gas dari PGN. Hal ini karena ada kepastian pasokan bahan bakar selama 24 jam untuk keperluan masak.

"Karena yang kami layani ada sekitar 100 orang santri, jadi selama proses memasak tidak pernah terjadi hambatan," lanjutnya.

Setiap bulan, pondok pesantren ini hanya mengeluarkan biaya pemakaian gas bumi Rp 750.000. Biaya ini jauh lebih hemat bila dibandingkan menggunakan elpiji yang bisa mencapai lebih dari Rp 2 juta per bulan.

"Sebelumnya kami pakai elpiji. Ketika beralih ke gas bumi, biaya yang dikeluarkan jauh lebih hemat. Kalau pakai elpiji, biaya yang kami keluarkan bisa tiga kali lipatnya," tambahnya.

Kepala Komunikasi Korporat PGN, Irwan Andri Atmanto mengatakan, perseroan menjadi satu-satunya perusahaan di Indonesia yang menyalurkan gas bumi ke berbagai segmen pelanggan. Mulai dari rumah tangga, UKM, mal, hotel, restoran, industri, hingga pembangkit listrik serta transportasi.

"PGN juga menyalurkan gas bumi yang efisien dan bersih ke rumah sakit, sekolah dan juga pesantren seperti di Surabaya," kata Irwan.

Hingga saat ini PGN telah menyalurkan gas bumi ke lebih dari 107.690 rumah, lebih dari 1.850 pelanggan komersial seperti mal, restoran, dan rumah makan, serta lebih dari 1.529 industri besar dan pembangkit listrik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KKP Gelontorkan Rp 46,6 miliar untuk Teknologi Modern Budidaya Ikan Nila Salin

KKP Gelontorkan Rp 46,6 miliar untuk Teknologi Modern Budidaya Ikan Nila Salin

Whats New
Cadangan Devisa Merosot, Bos BI: Enggak Usah Insecure..

Cadangan Devisa Merosot, Bos BI: Enggak Usah Insecure..

Whats New
OJK Cabut Izin Usaha TaniFund, Ini Alasannya

OJK Cabut Izin Usaha TaniFund, Ini Alasannya

Whats New
Emiten Logistik Pertambangan MAHA Bakal Tebar Dividen, Simak Besarannya

Emiten Logistik Pertambangan MAHA Bakal Tebar Dividen, Simak Besarannya

Whats New
Bea Cukai Jember Sita 59 Liter Miras Ilegal Bernilai Belasan Juta Rupiah di Kecamatan Silo

Bea Cukai Jember Sita 59 Liter Miras Ilegal Bernilai Belasan Juta Rupiah di Kecamatan Silo

Whats New
IHSG Berakhir di Zona Merah, Rupiah Stabil

IHSG Berakhir di Zona Merah, Rupiah Stabil

Whats New
Laba Bersih PTBA Turun 51,2 Persen Menjadi Rp 5,2 Triliun pada 2023

Laba Bersih PTBA Turun 51,2 Persen Menjadi Rp 5,2 Triliun pada 2023

Whats New
PTBA Bakal Tebar Dividen Rp 4,6 Triliun dari Laba Bersih 2023

PTBA Bakal Tebar Dividen Rp 4,6 Triliun dari Laba Bersih 2023

Whats New
Bos BI: Kenaikan Suku Bunga Berhasil Menarik Modal Asing ke Pasar Keuangan RI

Bos BI: Kenaikan Suku Bunga Berhasil Menarik Modal Asing ke Pasar Keuangan RI

Whats New
Saat Persoalan Keuangan Indofarma Bakal Berujung Pelaporan ke Kejagung

Saat Persoalan Keuangan Indofarma Bakal Berujung Pelaporan ke Kejagung

Whats New
Luhut Perkirakan Pembangunan Bandara VVIP IKN Rampung Tahun Depan

Luhut Perkirakan Pembangunan Bandara VVIP IKN Rampung Tahun Depan

Whats New
5 Hal di CV yang Bikin Kandidat Tampak Lemah di Mata HRD, Apa Saja?

5 Hal di CV yang Bikin Kandidat Tampak Lemah di Mata HRD, Apa Saja?

Work Smart
Cegah Persaingan Usaha Tidak Sehat, KPPU Tingkatkan Kerja Sama dengan Bea Cukai

Cegah Persaingan Usaha Tidak Sehat, KPPU Tingkatkan Kerja Sama dengan Bea Cukai

Whats New
Pelepasan Lampion Waisak, InJourney Targetkan 50.000 Pengunjung di Candi Borobudur

Pelepasan Lampion Waisak, InJourney Targetkan 50.000 Pengunjung di Candi Borobudur

Whats New
Didukung Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Masih Menjanjikan

Didukung Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Masih Menjanjikan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com