Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengusaha Minta Kepastian Mendapat Pengampunan Pajak

Kompas.com - 19/04/2016, 14:00 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI tentang kebijakan pengampunan pajak 'tax amnesty" menghadirkan dunia usaha, di antaranya Kadin Indonesia, Apindo, serta HIPMI, Selasa (19/4/2016).

Ketua Komite Tetap Perpajakan, Sri Wahyuni menyampaikan, pihaknya mendukung kebijakan tax amnesty. Akan tetapi, pengusaha sangat memerlukan kepastian pengampunan pajak, dan ada jaminan bahwa tidak akan ada permasalahan di kemudian hari.

"Karena yang diampunkan tidak hanya denda saja, tapi sanksi pidana juga. Kami juga soroti agar sosialiasi ke publik lebih baik dan sederhana," ucap Sri.

Selain itu, Kadin juga meminta kebijakan tax amnesty tidak dibatasi untuk repatriasi. Namun, kebijakan itu juga mencakup pengampunan aset-aset yang di simpan di dalam negeri.

"Mengenai tarif, kami setuju 2 persen, 4 persen, dan 6 persen," kata Sri.

Sementara itu, Tim Teknis Kadin kubu Eddy Ganefo, Harun, menyatakan Rancangan Undang-undang Tax Amnesty tidak terlihat adanya auatu kepastian bahwa pengampunan langsung disetujui.

"Karena dalam draft yang kami terima itu masih ada Satgasnya, untuk verifikasi setiap permohonan yang masuk. Ibarat sudah telanjang, baru dikasih tahu diampuni atau tidak. Kami usulkan tidak usah pakai Satgas, langsung disetujui," jelas Harun.

Harian Kompas Tax Amnesty

Usulan kedua yakni dihapuskannya utang-utang pajak yang sudah lama dan tidak dapat ditagih.

"Menghapus bukukan utang pajak yang tidak jelas" kata dia. Sementara mengenai tarif, Harun menyampaikan pihaknya tidak keberatan dengan rancangan dalam draft.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Insiden Pesawat Haji Terbakar, Bos Garuda: 'Confirm' Disebabkan Internal 'Engine'

Insiden Pesawat Haji Terbakar, Bos Garuda: "Confirm" Disebabkan Internal "Engine"

Whats New
Cara Bayar Shopee lewat ATM BRI dan BRImo dengan Mudah

Cara Bayar Shopee lewat ATM BRI dan BRImo dengan Mudah

Spend Smart
Apa yang Dimaksud dengan Inflasi dan Deflasi?

Apa yang Dimaksud dengan Inflasi dan Deflasi?

Earn Smart
Gampang Cara Cek Mutasi Rekening lewat myBCA

Gampang Cara Cek Mutasi Rekening lewat myBCA

Spend Smart
Penurunan Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Indonesia Berpotensi Tertahan

Penurunan Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Indonesia Berpotensi Tertahan

Whats New
Gaji ke-13 untuk Pensiunan Cair Mulai 3 Juni 2024

Gaji ke-13 untuk Pensiunan Cair Mulai 3 Juni 2024

Whats New
Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Whats New
Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-'grounded' Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-"grounded" Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Whats New
ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

Whats New
Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Whats New
Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Whats New
ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

Whats New
Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Whats New
Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Whats New
Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com