Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Laba Goldman Sachs Anjlok 60 Persen, Ada Apa?

Kompas.com - 20/04/2016, 06:26 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

Sumber Bloomberg

NEW YORK, KOMPAS.com - Bank asal Amerika Serikat, Goldman Sachs, melaporkan penurunan laba sebesar 60 persen. Capaian ini merupakan capaian kuartal pertama terburuk sejak CEO Lloyd Blankfein menjabat pada tahun 2006 silam.

Pendapatan bersih Goldman Sachs turun menjadi 1,14 miliar dollar AS atau 2,68 dollar AS per lembar saham dari sebelumnya 2,84 miliar dollar AS atau 5,94 dollar AS per lembar saham pada periode yang sama tahun lalu.

Sementara itu, pendapatan perusahaan anjlok 40 persen menjadi 6,34 miliar dollar AS, meleset dari estimasi 6,69 miloar dollar AS.

"Ini adalah kuartal yang sebaiknya dilupakan saja. Return on equity (RoE) Goldman Sachs yang mencapai 6,4 persen sama sekali tidak mencerminkan Goldman Sachs dan di bawah angka yang dianggap nyaman oleh investor, yakni 11 persen," ujar Glenn Schorr, analis di Evercore ISI.

Blankfein mencoba mengurangi turunnya penjualan obligasi selama bertahun-tahun karena gejolak pasar dan regulasi yang ketat.

Ia melakukan dorongan pemangkasan biaya terbesar selama bertahun-tahun. Pertanyaannya adalah apakah pemangkasan biaya ini cukup memuaskan investor.

Saham Goldman Sachs anjlok 0,8 persen pada perdagangan sesi pagi di bursa New York. Saham Goldman Sachs telah anjlok 13 persen tahun ini, bila dibandingkan dengan penurunan 10 persen pada indeks Standard & Poor’s 500 Financials Index.

Beban operasional turun 29 persen menjadi 4,76 miliar dollar AS. Goldman Sachs membayarkan 2,66 miliar dollar AS untuk kompensasi dan tunjangan, atau 42 persen dari pendapatan.

Adapun beban non kompensasi turun 6 persen menjadi 2,10 miliar dollar AS. Ini adalah yang terendah dalam kurun hampir 7 tahun.

Goldman Sachs adalah bank terbesar AS terakhir yang melaporkan kinerja keuangan. Bank besar lain, Morgan Stanley, mengalami penurunan pendapatan dari sisi pendapatan tetap dan perdagangan ekuitas karena memangkas biaya.

Langkah ini juga diikuti oleh JPMorgan Chase & Co., Bank of America Corp., dan Citigroup Inc. 

Kompas TV The Fed Menaikkan Suku Bunga

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com