Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diler Otomotif Dorong Perusahaan Pembiayaan Turunkan Bunga

Kompas.com - 20/04/2016, 14:31 WIB
Reni Susanti

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com — Lembaga keuangan bukan bank, termasuk pihak perusahaan pembiayaan, belum melakukan penurunan bunga pinjaman. Akibatnya, diler penjualan otomotif kurang bergairah.

Honda Bandung Center (HBC), diler utama mobil Honda di Jawa Barat dan Banten, mencatat, sejak Desember 2015 sampai sekarang, sudah terjadi tiga kali penurunan suku bunga oleh Bank Indonesia. Dengan demikian, penurunan suku bunga sudah mencapai 0,75 persen.

"Penurunannya sudah signifikan,” ujar Direktur HBC Iwan Tjandradinata kepada Kompas.com, Rabu (20/4/2016).

Menurut Iwan, pihaknya menyambut positif penurunan suku bunga dari Bank Indonesia (BI). Turunnya suku bunga diperkirakan akan mendongkrak penjualan produk otomotif.

Sayangnya, dampak penurunan suku bunga belum terasa di lapangan karena perusahaan pembiayaan belum mengikuti langkah penurunan BI Rate.

“Kami antusias. Sayangnya, penurunan suku bunga belum dirasakan oleh konsumen,” tuturnya.

Kondisi ini sama halnya dengan kebijakan penurunan harga bahan bakar minyak (BBM). Menurut Iwan, penurunan harga BBM sebenarnya diharapkan dapat diikuti penurunan ongkos angkutan umum. Namun, kenyataannya, ongkos angkutan umum tidak turun.

Operational Manager HBC, Junianto Naibaho, berharap ada langkah dari lembaga pembiayaan dalam menyikapi penurunan BI Rate. Sebab, penurunan suku bunga tentunya akan lebih menggairahkan bisnis otomotif.

Kompas TV Perbankan Mulai Turunkan Bunga Kreditnya
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kian Menguat, Harga Bitcoin Kembali Tembus 67.000 Dollar AS per Keping

Kian Menguat, Harga Bitcoin Kembali Tembus 67.000 Dollar AS per Keping

Whats New
Sri Mulyani: Barang Non Komersial Tak Akan Diatur Lagi dalam Permendag

Sri Mulyani: Barang Non Komersial Tak Akan Diatur Lagi dalam Permendag

Whats New
Lebih Murah dari Saham, Indodax Sebut Banyak Generasi Muda Pilih Investasi Kripto

Lebih Murah dari Saham, Indodax Sebut Banyak Generasi Muda Pilih Investasi Kripto

Earn Smart
Jokowi Minta Bea Cukai dan Petugas Pelabuhan Kerja 24 Jam Pastikan Arus Keluar 17.304 Kontainer Lancar

Jokowi Minta Bea Cukai dan Petugas Pelabuhan Kerja 24 Jam Pastikan Arus Keluar 17.304 Kontainer Lancar

Whats New
Dukung Ekonomi Hijau, Karyawan Blibli Tiket Kumpulkan 391,96 Kg Limbah Fesyen

Dukung Ekonomi Hijau, Karyawan Blibli Tiket Kumpulkan 391,96 Kg Limbah Fesyen

Whats New
Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

Whats New
Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

Whats New
IHSG Menguat 3,22 Persen Selama Sepekan, Ini 10 Saham Naik Paling Tinggi

IHSG Menguat 3,22 Persen Selama Sepekan, Ini 10 Saham Naik Paling Tinggi

Whats New
Mengintip 'Virtual Assistant,' Pekerjaan yang Bisa Dilakukan dari Rumah

Mengintip "Virtual Assistant," Pekerjaan yang Bisa Dilakukan dari Rumah

Work Smart
Tingkatkan Kinerja, Krakatau Steel Lakukan Akselerasi Transformasi

Tingkatkan Kinerja, Krakatau Steel Lakukan Akselerasi Transformasi

Whats New
Stafsus Sri Mulyani Beberkan Kelanjutan Nasib Tas Enzy Storia

Stafsus Sri Mulyani Beberkan Kelanjutan Nasib Tas Enzy Storia

Whats New
Soroti Harga Tiket Pesawat Mahal, Bappenas Minta Tinjau Ulang

Soroti Harga Tiket Pesawat Mahal, Bappenas Minta Tinjau Ulang

Whats New
Tidak Kunjung Dicairkan, BLT Rp 600.000 Batal Diberikan?

Tidak Kunjung Dicairkan, BLT Rp 600.000 Batal Diberikan?

Whats New
Lowongan Kerja Pamapersada untuk Lulusan S1, Simak Persyaratannya

Lowongan Kerja Pamapersada untuk Lulusan S1, Simak Persyaratannya

Work Smart
Menakar Peluang Teknologi Taiwan Dorong Penerapan 'Smart City' di Indonesia

Menakar Peluang Teknologi Taiwan Dorong Penerapan "Smart City" di Indonesia

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com