Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

APBN ‘Limited’ Jadi Alasan Pemerintah Obral Proyek Infrastruktur ke Swasta

Kompas.com - 27/04/2016, 16:52 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Menteri Keuangan (Menkeu) Bambang PS Brodjonegoro menegaskan pemerintah Joko Widodo-Jusuf Kalla akan memperbesar kesempatan bagi swasta untuk berperan dalam pembangunan proyek infrastruktur.

“Kita tahu kenapa tidak semua (proyek infrastruktur) harus menggunakan APBN? Sebab, betapa pun kita berupaya meningkatkan penerimaan segala macam, tetap ada batasan anggaran,” kata Bambang dalam Penandatanganan Perjanjian Penjaminan Proyek Tol Batang-Semarang, Jakarta, Rabu (27/4/2016).

Bambang mengatakan, di negara manapun di dunia akan selalu ada ‘budget constraint’.

Katanya, tidak ada yang namanya budget tanpa limit.

“Budget itu pasti ada limit, yang membuat kita tidak bisa mendorong semua proyek menggunakan budget,” ucap Bambang.

Di sisi lain, Bambang bilang, memang tidak semua proyek infastruktur harus dikerjakan oleh pemerintah.

Yang namanya pemerintah, kata dia, harusnya hanya fokus pada infrastruktur yang memang tidak diminati oleh swasta sama sekali, misalnya karena sifatnya memang untuk fasilitas publik.

“Seperti jalan arteri atau irigasi atau sanitasi, ya, tidak akan ada swasta yang mau masuk. Sebaliknya, proyek seperti jalan tol, pembangkit listrik, pelabuhan besar, bandara besar, itu adalah proyek yang sangat layak untuk dikerjasamakan dengan badan usaha. Jadi sekali lagi, saya tekankan tidak harus proyek infrastuktur dikerjakan dengan APBN,” jelas Bambang.

Bambang lebih jauh menjelaskan, skema KPBU atau Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha, yang dulunya bernama Kerjasama Pemerintah dan Swasta (KPS) itu kini menjadi solusi baik bagi pemerintah maupun swasta.

Bambang mengatakan, dengan keterbatasan APBN tadi, tentu saja pemerintah perlu memanggil swasta untuk membangun.

“Tetapi yang namanya swasta tentunya tidak ingin mengerjakan sesuatu yang tidak bisa mereka ukur. Sektor swasta ketika masuk infrastruktur perlu dibantu, perlu diyakinkan bahwa risiko yang dihadapi terukur dan bisa dimitigasi,” kata Bambang.

Maka dari itu, kata dia, keberadaan PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (Persero)/PII dengan skema penjaminan infrastruktur dapat mendorong swasta untuk berbondong-bondong masuk ke proyek infrastruktur.

Di sisi lain, keberadaannya juga dapat menjaga kepentingan pemerintah terhadap direct exposure dari sebuah proyek besar.

“Jadi intinya kita sangat berharap PII akan benar-benar menjadi katalisator dan mempercepat proyek insfrastruktur yang dikerjakan oleh swasta atau yang kita kenal sebagai KPBU,” pungkas Bambang.

Kompas TV Jokowi Resmikan Proyek Infrastruktur di Luar Jawa

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Teten Minta Wajib Sertifikat Halal UMKM Ditunda, Mendag: Kita Harus Latih

Teten Minta Wajib Sertifikat Halal UMKM Ditunda, Mendag: Kita Harus Latih

Whats New
Info Lengkap Syarat dan Cara Membuka Tabungan BNI Haji

Info Lengkap Syarat dan Cara Membuka Tabungan BNI Haji

Spend Smart
Tinjau Bandara Jenderal Besar Abdul Haris Nasution, Menhub: Kembangkan Ekonomi di Mandailing Natal

Tinjau Bandara Jenderal Besar Abdul Haris Nasution, Menhub: Kembangkan Ekonomi di Mandailing Natal

Whats New
Apa Itu KIP Kuliah? Ini Arti, Rincian Bantuan, hingga Cara Daftarnya

Apa Itu KIP Kuliah? Ini Arti, Rincian Bantuan, hingga Cara Daftarnya

Whats New
Info Limit Tarik Tunai Mandiri Kartu Silver dan Gold di ATM

Info Limit Tarik Tunai Mandiri Kartu Silver dan Gold di ATM

Earn Smart
TUGU Tebar Dividen Rp 123,26 Per Saham, Simak Jadwalnya

TUGU Tebar Dividen Rp 123,26 Per Saham, Simak Jadwalnya

Whats New
Era Suku Bunga Tinggi, Jago Syariah Buka Kemungkinan Penyesuaian Bagi Hasil Deposito

Era Suku Bunga Tinggi, Jago Syariah Buka Kemungkinan Penyesuaian Bagi Hasil Deposito

Whats New
Bank Neo Commerce Tunjuk Eri Budiono Jadi Dirut Baru

Bank Neo Commerce Tunjuk Eri Budiono Jadi Dirut Baru

Whats New
Soal Laba Bank, Ekonom: Masih Tumbuh di Bawah 5 Persen Sudah Sangat Baik

Soal Laba Bank, Ekonom: Masih Tumbuh di Bawah 5 Persen Sudah Sangat Baik

Whats New
Menperin Bantah Investasi Apple di Indonesia Batal

Menperin Bantah Investasi Apple di Indonesia Batal

Whats New
Jago Syariah Jajaki Kerja Sama dengan Fintech Lending

Jago Syariah Jajaki Kerja Sama dengan Fintech Lending

Whats New
Kolaborasi Es Krim Aice dan Teguk, Total Investasi Rp 700 Miliar

Kolaborasi Es Krim Aice dan Teguk, Total Investasi Rp 700 Miliar

Whats New
OJK: Pendapatan Premi di Sektor Asuransi Capai Rp 87,53 Triliun Per Maret 2024

OJK: Pendapatan Premi di Sektor Asuransi Capai Rp 87,53 Triliun Per Maret 2024

Whats New
Sudah Dibuka, Ini Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 67

Sudah Dibuka, Ini Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 67

Whats New
Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Mendag Minta Jastiper Patuhi Aturan

Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Mendag Minta Jastiper Patuhi Aturan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com