Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terkena PHK, Pekerja Arab Saudi Bakar Bus

Kompas.com - 03/05/2016, 11:01 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

Sumber CNN Money

RIYADH, KOMPAS.com - Binladin Group, perusahaan konstruksi besar yang didirikan ayah pemimpin Al Qaeda Osama Bin Laden melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 50.000 orang karyawan.

Namun, para pekerja tersebut melakukan tindak anarkis terkait PHK itu. Media lokal menyebut, PHK tersebut lantaran pemerintah Arab Saudi menunda pembayaran untuk perusahaan konstruksi dan memangkas belanja terkait jatuhnya harga minyak yang menyebabkan pendapatan negara tersebut anjlok.

Surat kabar Al Watan melaporkan, Binladin Group merumahkan 50.000 pekerja yang sebagian besar adalah warga asing. Mereka pun diberikan visa keluar permanen untuk keluar dari negara itu.

Akan tetapi, sebagian pekerja menolak meninggalkan Arab Saudi lantaran mereka mengklaim perusahaan belum membayar gaji mereka selama tiga bulan.

Militer Arab Saudi telah mengonfirmasi bahwa para pekerja yang melakukan demonstrasi telah membakar 7 bus di Mekkah, yang merupakan sebuah peristiwa yang jarang terjadi di negara itu.

PHK ini dilakukan setelah setahun sebelumnya telah dilakukan PHK terhadap 15.000 pekerja. Sebelumnya, kontrak Binladin Group dibekukan ketika sebuah crane jatuh di Masjidil Haram tahun lalu.

Insiden ini menewaskan lebih dari 100 orang dan perusahaan ini terlibat dalam proyek ekspansi kompleks masjid.

Binladin Group adalah salah satu perusahaan konstruksi terbesar di Timur Tengah dan merupakan kontraktor utama untuk Kingdom Tower, proyek senilai 1,23 miliar dollar AS yang berambisi menjadi bangunan tertinggi dunia.

Kompas TV Apa itu PHK?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com