Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bangun Infrastruktur Penerbangan, China Investasi Rp 158,62 Triliun

Kompas.com - 05/05/2016, 13:23 WIB
Aprillia Ika

Penulis

SHANGHAI/SINGAPORE, KOMPAS.com - China akan menginvestasikan 77 miliar yuan atau sekitar 11,9 miliar dollar AS, atau Rp 158,62 triliun (kurs Rp 13.330 per dollar AS) untuk membangun infrastruktur penerbangan, menurut keterangan regulator penerbangan negara tersebut.

Administrasi Penerbangan Sipil China atau Civil Aviation Administration of China (CAAC) mengatakan bahwa investasi ini akan fokus pada pengembangan bandara, dengan 11 proyek kunci dan 52 proyek lain yang masih berhubungan dengan peningkatan fasilitas.

"Sektor penerbangan secara umum, terutama riset pengembangan pesawat terbang, jadi topik hangat untuk pengembangan industri dan kekhawatiran sosial," kata Feng Zhenglin, Kepala CAAC, kepada Xinhua.

Secara terpisah, kabinet China menyatakan akan mendukung pengembangan industri aviasi di negara tersebut dan membuka penerbangan rendah, kemungkinan untuk pasar helikopter dan pesawat kecil.

"Jika dibuka, maka akan memberikan manfaat kepada industri pariwisata China, layanan medis dan sektor pelatihan pilot yang mengoperasikan pesawat ringan dan helikopter," ujar Greg Waldron,  Asia Managing Editor di perusahaan publikasi Flightglobal.

Saat ini, militer China merupakan pihak yang mengontrol udara dan pesawat militer memiliki prioritas diatas penerbangan sipil. Gara-gara adanya zona militer khusus, maka kadang rute penerbangan spil jadi lebih jauh.

"Namun saya ragukan, jika China akan membiarkan warganya bebas menggunakan pesawat seperti di Australia dan AS. Sebab di China amsih banyak larangan," lanjut Waldron.

Jika aturan tersebut dibuka, maka permintaan untuk pesawat ringan akan naik pesat. China saat ini hanya punya 1.600 pesawat ringan dan sekitar 80 bandara untuk jenis pesawat ini, sejak 2013.

Berdasarkan sejumlah proyeksi, China akan butuh 10.000 pesawat ringan untuk memenuhi permintaan pasar.

Sebagai perbandingan, AS memiliki 300.000 pesawat ringan dan 24.000 bandara sejak 2013.

Kompas TV Garuda Beli 14 "Airbus" Senilai Rp 52 Triliun
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Whats New
Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Whats New
BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com