Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bagaimana Cara Mempertahankan Karyawan Wanita di Sektor Jasa Keuangan?

Kompas.com - 14/06/2016, 18:00 WIB
Aprillia Ika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Survei terbaru Pricewaterhouse Coopers (PwC) menyebutkan bagaimana cara mempertahankan kelompok karyawan wanita di sektor jasa keuangan. Hasil survei menunjukkan, penugasan internasional sangat penting bagi perusahaan-perusahaan jasa keuangan agar mereka dapat mempertahankan kelompok karyawan ini.

Laporan PwC yang berjudul, ‘Women of the world: Aligning gender diversity and international mobility in Financial Services’, ini mencermati persimpangan di antara kedua konsep dalam judul tersebut. Laporan PwC disusun berdasarkan pada wawancara terhadap 628 responden yang bekerja di sektor jasa keuangan (384 wanita dan 244 pria).

Survei ini mengungkap bahwa 88 persen wanita yang bekerja di sektor jasa keuangan menganggap pengalaman berkecimpung di kancah internasional sebagai hal yang penting untuk memajukan karir mereka.

“Lebih dari tiga perempat wanita yang disurvei (77 persen) mengatakan bahwa peluang untuk menambah pengalaman mereka melalui penyelesaian penugasan internasional merupakan faktor utama untuk tetap bekerja pada suatu perusahaan”, kata Margie Margaret, Diversity and Inclusion Leader PwC Indonesia, melalui rilis ke Kompas.com.
 
Hasil survei ini menantang pandangan bahwa sikap wanita terhadap mobilitas akan lebih dipengaruhi oleh  adanya anak, dibandingkan pria, dengan 73 persen wanita mengatakan mereka memilih untuk mengambil penugasan internasional sebelum berkeluarga, kurang lebih sama dengan pria (77 persen).

Lebih lanjut, 66 persen wanita mengatakan mereka senang dapat bekerja di luar negeri pada tahapan karir manapun, lebih tinggi jika dibandingkan dengan pria (60 persen).

Hanya 17 persen wanita menyebut kesejahteraan dan pendidikan anak mereka sebagai suatu kekhawatiran yang membuat mereka berpikir dua kali untuk menjalani penugasan internasional, dibandingkan dengan 22 persen pada pria.

Namun bias masih tetap ada. Ketika ditanya tentang hal apa yang mencegah mereka bergabung dengan populasi yang mobile, para wanita di sektor jasa keuangan menyebut persepsi bahwa wanita yang sudah mempunyai anak tidak ingin bekerja di luar negeri sebagai penghalang utama (45 persen).

Sementara 30 persen menyebut pola pikir tradisional bahwa penugasan internasional dihubung-hubungkan dengan pria sebagai penghambat.

Mitos lain yang lazim dianut adalah bahwa wanita lebih pilih-pilih dibandingkan pria soal negara yang menjadi tujuan penugasan. Namun, survei PwC menunjukkan 32 persen wanita dari sektor jasa keuangan siap untuk ditugaskan kemana saja, dibandingkan dengan 44 persen pria.

Sebanyak 42 persen wanita mengatakan bahwa perusahaan mereka tidak memiliki pandangan jelas karyawan mana yang bersedia untuk mobile dalam skala internasional.

Sementara hanya 13 persen wanita yang mengatakan bahwa pemberi kerja mereka memiliki program penugasan internasional yang memposisikan penugasan internasional tersebut sebagai bagian inti rencana karir atau pengembangan seorang karyawan.

“Perusahaan jasa keuangan memilih seseorang untuk ditugaskan dari sekelompok SDM yang lebih sempit dari yang seharusnya,” kata Jon Terry, FS HR consulting leader PwC.

“Terlebih, kurangnya transparansi dalam hal peluang mobilitas akan semakin menghambat keikutsertaan kelompok SDM yang kurang terwakili, termasuk wanita.”

Meskipun penugasan jangka panjang tradisional (satu hingga lima tahun) menjadi pilihan para wanita (53 persen wanita di sektor FS), penugasan dengan masa yang lebih pendek dan lebih fleksibel juga populer dan terlihat lebih populer di kalangan wanita dibandingkan pria.

Kompas TV Menciptakan Karyawan Produktif Dengan Senam


    

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

Spend Smart
Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

Spend Smart
Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

Spend Smart
Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Whats New
Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Whats New
Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Whats New
Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Whats New
Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Whats New
Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Whats New
Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Whats New
Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Whats New
Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Whats New
Kerja Sama dengan PBM Tangguh Samudera Jaya, Pelindo Optimalkan Bongkar Muat di Pelabuhan Tanjung Priok

Kerja Sama dengan PBM Tangguh Samudera Jaya, Pelindo Optimalkan Bongkar Muat di Pelabuhan Tanjung Priok

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com