Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Investor Tunggu "Tax Amnesty"

Kompas.com - 15/06/2016, 13:15 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Senior Associate Director, Head of Corporate Research PT Bahana Securities Harry Su mengatakan, para investor saat ini lebih menantikan realisasi RUU Pengampunan Pajak atau Tax Amnesty ketimbang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P).

Pasalnya, APBN-P dianggap sudah biasa dan kerap terjadi. "Saya rasa sudah cukup biasa. Saya rasa yang ditunggu market saat ini lebih ke arah tax amnesty. Kalau APBN diubah-ubah itu sudah biasa," kata Harry di Jakarta, Selasa (14/6/2016).

Harry menyatakan, para investor pun menyoroti shortfall perpajakan untuk tahun ini. Pihaknya memprediksi, shortfall pajak tetap minimal Rp 300 triliun, sehingga kemungkinan harus ada beberapa proyek yang mungkin akan tertunda.

Lebih lanjut, Harry menyatakan, target dana repatriasi tax amnesty sebesar Rp 165 triliun akan sangat potensial untuk menutupi kekurangan defisit APBN dari shortfall pajak.

Ia berharap program tax amnesty dapat terwujud karena sudah dapat diprediksi seberapa besar dana repatriasi yang akan masuk.

Harry pun menuturkan, program tax amnesty akan memberikan dampak positif bagi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

Target Bahana, kata dia, IHSG berada pada posisi 5.200 pada akhir tahun, meskipun diselimuti banyak volatilitas. Menurut Harry, IHSG akan berkinerja baik kalau tax amnesty dapat terwujud.

Selain itu, kalau Inggris tidak memutuskan untuk keluar dari Uni Eropa atau Brexit, maka IHSG dapat terus menghijau.

"Lalu juga kalau (suku bunga) The Fed tidak naik sampai Desember atau tahun depan itu lebih bagus lagi," jelas Harry.

Dari sisi domestik, investor pun menyoroti dan mencermati reshuffle kabinet. Apabila reshuffle dapat dilakukan dengan baik dan tidak memasukkan tokoh-tokoh politik ke dalam kabinet, maka fundamental Indonesia akan kuat, yang dapat mendukung pergerakan IHSG.

"Mudah-mudahan kabinet reshuffle-nya bagus, tidak terlalu banyak figur-figur politik dan lebih banyak profesional tentunya itu akan memperkuat fundamental Indonesia juga," terang Harry.

Kompas TV BI Perkirakan Akan Ada Rp 560 Triliun Dana Mudik
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Sri Mulyani: Barang Non Komersial Tak Akan Diatur Lagi dalam Permendag

Sri Mulyani: Barang Non Komersial Tak Akan Diatur Lagi dalam Permendag

Whats New
Lebih Murah dari Saham, Indodax Sebut Banyak Generasi Muda Pilih Investasi Kripto

Lebih Murah dari Saham, Indodax Sebut Banyak Generasi Muda Pilih Investasi Kripto

Earn Smart
Jokowi Minta Bea Cukai dan Petugas Pelabuhan Kerja 24 Jam Pastikan Arus Keluar 17.304 Kontainer Lancar

Jokowi Minta Bea Cukai dan Petugas Pelabuhan Kerja 24 Jam Pastikan Arus Keluar 17.304 Kontainer Lancar

Whats New
Dukung Ekonomi Hijau, Karyawan Blibli Tiket Kumpulkan 391,96 Kg Limbah Fesyen

Dukung Ekonomi Hijau, Karyawan Blibli Tiket Kumpulkan 391,96 Kg Limbah Fesyen

Whats New
Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

Whats New
Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

Whats New
IHSG Menguat 3,22 Persen Selama Sepekan, Ini 10 Saham Naik Paling Tinggi

IHSG Menguat 3,22 Persen Selama Sepekan, Ini 10 Saham Naik Paling Tinggi

Whats New
Mengintip 'Virtual Assistant,' Pekerjaan yang Bisa Dilakukan dari Rumah

Mengintip "Virtual Assistant," Pekerjaan yang Bisa Dilakukan dari Rumah

Work Smart
Tingkatkan Kinerja, Krakatau Steel Lakukan Akselerasi Transformasi

Tingkatkan Kinerja, Krakatau Steel Lakukan Akselerasi Transformasi

Whats New
Stafsus Sri Mulyani Beberkan Kelanjutan Nasib Tas Enzy Storia

Stafsus Sri Mulyani Beberkan Kelanjutan Nasib Tas Enzy Storia

Whats New
Soroti Harga Tiket Pesawat Mahal, Bappenas Minta Tinjau Ulang

Soroti Harga Tiket Pesawat Mahal, Bappenas Minta Tinjau Ulang

Whats New
Tidak Kunjung Dicairkan, BLT Rp 600.000 Batal Diberikan?

Tidak Kunjung Dicairkan, BLT Rp 600.000 Batal Diberikan?

Whats New
Lowongan Kerja Pamapersada untuk Lulusan S1, Simak Persyaratannya

Lowongan Kerja Pamapersada untuk Lulusan S1, Simak Persyaratannya

Work Smart
Menakar Peluang Teknologi Taiwan Dorong Penerapan 'Smart City' di Indonesia

Menakar Peluang Teknologi Taiwan Dorong Penerapan "Smart City" di Indonesia

Whats New
Harga Emas Terbaru 18 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 18 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com