Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sisa Enam Bulan, Pemerintah Disarankan Fokus Perekonomian Domestik

Kompas.com - 20/07/2016, 14:03 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Center of Economic Reforms (CORE) memberikan saran kepada pemerintah untuk menaruh fokus perhatian pada perekonomian domestik, di sisa enam bulan terakhir di 2016. Sebab, jika mengandalkan ekspor maka tidak memungkinkan ada peningkatan.

Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Eksekutif CORE Hendri Saparini dalam diskusi proyeksi tengah tahun di Jakarta, rabu (20/7/2016). Menurut dia, di tengah-tengah belum pulihnya lingkungan eksternal seperti harga komoditas dan minyak mentah, serta permintaan dari pasar global, pemerintah disarankan fokus pada perekonomian dalam negeri.

"Di sisa 2016 ini kita hanya bisa fokus pada ekonomi dalam negeri. Kalau kita mengharapkan kepada ekspor, lingkungan eksternal tidak memungkinkan ada peningkatan," kata Hendri.

Hendri mengemukakan, pemerintah harus menjaga konsumsi rumah tangga dan daya beli masyarakat. Sebab, kontribusi konsumsi rumah tangga terhadap produk domestik bruto masih mayoritas mendekati 60 persen.

"Inflasi mungkin akan bisa sesuai target, tapi daya beli (realisasi kuartal-I) tidak seperti yang kita harapkan," terang Hendri.

"Sehingga apa yang harus dilakukan ke depan? Mempercepat konsumsi masyarakat, menyebarkan uang dalam artian mendorong penciptaan lapangan kerja, agar konsumsi meningkat," katanya lagi.

Konsumsi Swasta

Selain mendorong konsumsi rumah tangga, CORE juga menyarankan pemerintah agar mendorong kegiatan sektor swasta dan BUMN yang memiliki belanja modal besar.

"Tangan pemerintah ini kan bukan hanya APBN. Jadi fokusnya bukan hanya realisasi APBN, tetapi BUMN dan swasta yang memiliki kue ekonomi di Indonesia lebih dari 80 persen," ucap Hendri.

Terakhir, setelah diberlakukannya Undang-undang Pengampunan Pajak, Hendri melihat pemerintah sedikit berbelok dalam orientasinya.

Dia mengingatkan, amnesty pajak bukan semata-mata untuk memenuhi kebutuhan penerimaan.

Kebijakan amnesty pajak bertujuan untuk mengerakkan ekonomi sektor keuangan dan riil, serta memperbaiki tax ratio.

"Jadi bagaimana menjadikan amnesty pajak ini akan mendatangkan dana untuk memperbaiki reformasi struktural kita," ucap Hendri.

Kompas TV Pengampunan Pajak Akan Dimulai Senin Depan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Soal Gas Murah buat Industri, Menteri ESDM: Insya Allah Akan Dilanjutkan

Soal Gas Murah buat Industri, Menteri ESDM: Insya Allah Akan Dilanjutkan

Whats New
Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Spend Smart
Apa Itu 'Cut-Off Time' pada Investasi Reksadana?

Apa Itu "Cut-Off Time" pada Investasi Reksadana?

Earn Smart
Mengenal Apa Itu 'Skimming' dan Cara Menghindarinya

Mengenal Apa Itu "Skimming" dan Cara Menghindarinya

Earn Smart
BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

Whats New
Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Whats New
CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

Whats New
Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com