Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soekarwo Bilang Masyarakat Jatim Tidak Suka Daging Kerbau

Kompas.com - 21/07/2016, 19:47 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Niat pemerintah menawarkan alternatif sumber protein hewani selain sapi Australia, yaitu dengan daging kerbau asal India ternyata tidak direspons positif oleh masyarakat, salah satunya Jawa Timur.

Ditemui usai penandatanganan proyek KPBU SPAM Umbulan, pada Kamis (21/7/2016), Gubernur Jawa Timur Soekarwo mengatakan, daging kerbau tidak banyak diminati.

Serat daging kerbau yang relatif lebih tebal dibandingkan daging sapi, menurut Soekarwo, sering menyisakan kotoran di sela-sela gigi.

"Penduduk kami di Jatim sukanya daging sapi. Kalau daging kerbau, enggak masuk di tempat kami. Karena seratnya besar-besar itu bikin "selilitan" (sisa kotoran makanan di gigi)," kata Soekarwo.

Tidak hanya menolak daging kerbau, Soekarwo juga mengklaim masyarakat Jatim tidak suka mengkonsumsi jeroan, apalagi jeroan impor.

Soekarwo mengatakan, di beberapa jenis jeroan hewan ternak, darah mengendap dan tidak baik bagi kesehatan jika dikonsumsi.

Di sisi lain, Jatim merupakan salah satu sentra produksi sapi di pulau Jawa. Produksi sapi mencapai 4,3 juta ekor per tahun. Sementara kebutuhannya hanya 550.000 ekor per tahun.  "Produktivitas sapinya 1,05 juta per tahun," imbuh Soekarwo.

Masuknya daging kerbau dan jeroan impor, kata dia, justru akan merusak harga pasaran.

Memang pada masa lebaran kemarin, harga daging sapi naik mencapai Rp 110.000. Akan tetapi harga tersebut relatif lebih murah dibandingkan daerah lain.

Soekarwo yakin, harga kembali pulih setelah hari raya. Atas dasar itu, Soekarwo menegaskan, Pemerintah Provinsi Jatim bakal membuat surat edaran berisi larangan masuknya jeroan impor dan daging kerbau impor.

Sebelumnya dikabarkan, setelah kebijakan impor daging kerbau berbasis zona disahkan dalam Peraturan Pemerintah (PP) No. 4/2016 yang diteken Presiden Joko Widodo pada 8 Maret 2016 lalu, pemerintah menugaskan Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) pada bulan ini mendatangkan 10.000 ton daging kerbau impor asal India.

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengakui optimistis daging kerbau impor akan menekan lonjakan harga daging sapi, dan akan banyak dinikmati oleh seluruh masyarakat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Meski Ada Momen Ramadan dan Pemilu, Konsumsi Rumah Tangga Dinilai Tidak Tumbuh Maksimal

Meski Ada Momen Ramadan dan Pemilu, Konsumsi Rumah Tangga Dinilai Tidak Tumbuh Maksimal

Whats New
Era Suku Bunga Tinggi, Bank Mega Syariah Terapkan Jurus Angsuran Tetap untuk Pembiayaan Rumah

Era Suku Bunga Tinggi, Bank Mega Syariah Terapkan Jurus Angsuran Tetap untuk Pembiayaan Rumah

Whats New
Gojek Luncurkan Paket Langganan Gojek Plus, Ada Diskon di Setiap Transaksi

Gojek Luncurkan Paket Langganan Gojek Plus, Ada Diskon di Setiap Transaksi

Whats New
Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

Whats New
Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

Whats New
CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

Whats New
Ramai soal 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Ramai soal 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Whats New
BEI Ubah Aturan 'Delisting', Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

BEI Ubah Aturan "Delisting", Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

Whats New
BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting

BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting

Whats New
Hadirkan Solusi Transaksi Internasional, Bank Mandiri Kenalkan Keandalan Livin’ by Mandiri di London

Hadirkan Solusi Transaksi Internasional, Bank Mandiri Kenalkan Keandalan Livin’ by Mandiri di London

Whats New
Biasakan 3 Hal Ini untuk Membangun Kekayaan

Biasakan 3 Hal Ini untuk Membangun Kekayaan

Earn Smart
Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Whats New
Laba Bersih JTPE Tumbuh 11 Persen pada Kuartal I 2024, Ditopang Pesanan E-KTP

Laba Bersih JTPE Tumbuh 11 Persen pada Kuartal I 2024, Ditopang Pesanan E-KTP

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Menperin Sebut Upaya Efisiensi Bisnis

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Menperin Sebut Upaya Efisiensi Bisnis

Whats New
Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Berlaku Mei 2024

Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Berlaku Mei 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com