Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DBS Group Proaktif Gali Informasi Program Amnesti Pajak di Indonesia

Kompas.com - 09/08/2016, 16:00 WIB
Yoga Sukmana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Lembaga keuangan asal Singapura, DBS Group Holdings Ltd, mendukung penuh program amnesti pajak di Indonesia. Mereka juga melakukan koordinasi dengan Bank DBS Indonesia untuk menggali informasi mengenai kenaikkan baru pemerintah Indonesia di sektor pajak itu.

"Sebenarnya koordinasi itu ada, dan grup kami sangat mendukung tax amnesty itu," ujar Head of Wealth Management Bank DBS Indonesia Widrawan Hindrawan di Jakarta, Selasa (9/8/2016).

"Apa pun informasi, peraturan, dan sosialisasi itu justru mereka (DBS) sangat proaktif menanyakan (program) yang di lokal ini," lanjut dia.

Secara langsung, DBS juga melakukan sosialisasi amnesti pajak di Indonesia kepada para nasabahnya yang berada di Singapura.

Head of Treasury and Markets Bank DBS Indonesia Wiwig Wahyu Santoso mengatakan, banyak nasabah DBS di luar negari menanyakan program amnesti pajak di Indonesia.

"Banyak nasabah yang menanyakan, tapi memang karena itu dari grup, jadi mereka yang lebih tahu," ucap Wiwig.

Di Indonesia sendiri, kata dia, antusiasme para nasabah Bank DBS Indonesia sangat tinggi. Hari ini, sekitar 800 nasabah datang langsung ke acara sosialisasi amnesti pajak yang digelar DBS di Hotel Mulia, Senayan, Jakarta.

Meski sudah melihat antusiasme para nasabah, Bank DBS Indonesia belum mau mengungkapkan target perusahaan menjaring dana repatriasi amnesti pajak.

Saat ini, Bank DBS Indonesia memiliki 44 cabang dan 1.600 karyawan aktif di 11 kota di Indonesia. Bank asal Singapura itu memiliki lebih kurang 30.000 nasabah di Indonesia hingga saat ini.

Kompas TV Petugas Turun ke Jalan Sosialisasikan Tax Amnesty
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Siap-siap, Antam Bakal Tebar Dividen 100 Persen dari Laba Bersih 2023

Siap-siap, Antam Bakal Tebar Dividen 100 Persen dari Laba Bersih 2023

Whats New
Berkomitmen Sediakan Layanan Digital One-Stop Solution, Indonet Resmikan EDGE2

Berkomitmen Sediakan Layanan Digital One-Stop Solution, Indonet Resmikan EDGE2

Whats New
Libur Panjang, KCIC Siapkan 28.000 Tempat Duduk Kereta Cepat Whoosh

Libur Panjang, KCIC Siapkan 28.000 Tempat Duduk Kereta Cepat Whoosh

Whats New
Emiten Penyedia Infrastuktur Digital EDGE Raup Laba Bersih Rp 253,6 Miliar pada 2023

Emiten Penyedia Infrastuktur Digital EDGE Raup Laba Bersih Rp 253,6 Miliar pada 2023

Whats New
InJourney: Bergabungnya Garuda Indonesia Bakal Ciptakan Ekosistem Terintegrasi

InJourney: Bergabungnya Garuda Indonesia Bakal Ciptakan Ekosistem Terintegrasi

Whats New
KAI Bakal Terima 1 Rangkaian Kereta LRT Jabodebek yang Diperbaiki INKA

KAI Bakal Terima 1 Rangkaian Kereta LRT Jabodebek yang Diperbaiki INKA

Whats New
BTN Relokasi Kantor Cabang di Cirebon, Bidik Potensi Industri Properti

BTN Relokasi Kantor Cabang di Cirebon, Bidik Potensi Industri Properti

Whats New
Pengelola Gedung Perkantoran Wisma 46 Ajak 'Tenant' Donasi ke Panti Asuhan

Pengelola Gedung Perkantoran Wisma 46 Ajak "Tenant" Donasi ke Panti Asuhan

Whats New
Shell Dikabarkan Bakal Lepas Bisnis SPBU di Malaysia ke Saudi Aramco

Shell Dikabarkan Bakal Lepas Bisnis SPBU di Malaysia ke Saudi Aramco

Whats New
Utang Rafaksi Tak Kunjung Dibayar, Pengusaha Ritel Minta Kepastian

Utang Rafaksi Tak Kunjung Dibayar, Pengusaha Ritel Minta Kepastian

Whats New
BEI Enggan Buru-buru Suspensi Saham BATA, Ini Sebabnya

BEI Enggan Buru-buru Suspensi Saham BATA, Ini Sebabnya

Whats New
PT Pamapersada Nusantara Buka Lowongan Kerja hingga 10 Mei 2024, Cek Syaratnya

PT Pamapersada Nusantara Buka Lowongan Kerja hingga 10 Mei 2024, Cek Syaratnya

Work Smart
Koperasi dan SDGs, Navigasi untuk Pemerintahan Mendatang

Koperasi dan SDGs, Navigasi untuk Pemerintahan Mendatang

Whats New
Cadangan Devisa RI  Turun Jadi 136,2 Miliar Dollar AS, Ini Penyebabnya

Cadangan Devisa RI Turun Jadi 136,2 Miliar Dollar AS, Ini Penyebabnya

Whats New
Bea Cukai Klarifikasi Kasus TKW Beli Cokelat Rp 1 Juta Kena Pajak Rp 9 Juta

Bea Cukai Klarifikasi Kasus TKW Beli Cokelat Rp 1 Juta Kena Pajak Rp 9 Juta

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com