Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cadangan di AS Meningkat, Harga Minyak Dunia Turun Lagi

Kompas.com - 25/08/2016, 10:00 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

NEW YORK, KOMPAS.com - Harga minyak dunia kembali merosot pada perdagangan Rabu (24/8/2016) waktu setempat. Hal ini disebabkan keterkejutan atas melonjaknya cadangan minyak mentah Amerika Serikat yang menambah kekhawatiran akan banjirnya pasokan minyak global.

Departemen Energi AS menyatakan inventori komersial minyak mentah tumbuh setidaknya 2,5 juta barrel pekan lalu. Angka ini kontras dengan ekspektasi para analis yang memperkirakan terjadi penurunan inventori sekira 850.000 barrel.

Di New York, acuan harga minyak West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman bulan Oktober 2016 turun 1,33 dollar AS. Dengan demikian, harga minyak WTI bertengger pada posisi 46,77 dollar AS per barrel.

Sementara itu, pada perdagangan di London, acuan harga minyak North Sea Brent untuk pengiriman bulan Oktober 2016 terkoreksi 91 sen. Dengan demikian, harga minyak Brent mencapai 49,05 dollar AS per barrel.

"Kabar meningkatnya inventori AS sekali lagi telah mengingatkan investor tentang masih berlebihnya pasokan di pasar. Penurunan pertumbuhan global meningkatkan kekhawatiran tentang kemungkinan menurunnya permintaan," kata analis FXTM Jameel Ahmad.

Harga minyak kembali bergejolak pada sehari sebelumnya. Hal ini menyusul laporan bahwa Iran dapat mendukung upaya Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan Rusia untuk menahan produksi dan menstabilkan harga.

Anggota-anggota OPEC dipimpin oleh Arab Saudi berencana menghelat pertemuan pada bulan September 2016 mendatang dengan kartel non anggota, Rusia di Aljazair. Pertemuan ini dikabarkan vajal mendiskusikan upaya-upaya stabilisasi pasar.

Akan tetapi, Menteri Energi Iran menyatakan bahwa anggota-anggota kunci OPEC belum mengambil keputusan untuk mengatur batasan produksi, bahkan apakah akan menghadiri pertemuan atau tidak.

Sumber di kementerian menjelaskan, terlalu dini untuk mendiskusikan keputusan Iran terkait penahanan tingkat produksi.

"Ketika Irak dan Arab Saudi memproduksi hingga mencapai rekor, susah melihat apakah Iran dengan senang hati memproduksi di bawah potensi yang dimiliki," ujar analis IG Markets Angus Nicholson.

Kompas TV Harga Minyak Dunia Kembali Anjlok
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Apresiasi Karyawan Tingkatkan Keamanan dan Kenyamanan di Lingkungan Kerja

Apresiasi Karyawan Tingkatkan Keamanan dan Kenyamanan di Lingkungan Kerja

Whats New
Potensi Devisa Haji dan Umrah Capai Rp 200 Triliun, Menag Konsultasi dengan Sri Mulyani

Potensi Devisa Haji dan Umrah Capai Rp 200 Triliun, Menag Konsultasi dengan Sri Mulyani

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 68 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Kartu Prakerja Gelombang 68 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Whats New
MARK Tambah Jajaran Direksi dan Umumkan Pembagian Dividen

MARK Tambah Jajaran Direksi dan Umumkan Pembagian Dividen

Whats New
Miliki Risiko Kecelakaan Tinggi, Bagaimana Penerapan K3 di Lingkungan Smelter Nikel?

Miliki Risiko Kecelakaan Tinggi, Bagaimana Penerapan K3 di Lingkungan Smelter Nikel?

Whats New
Pemerintah Akan Revisi Aturan Penyaluran Bantuan Pangan

Pemerintah Akan Revisi Aturan Penyaluran Bantuan Pangan

Whats New
Kolaborasi Pentahelix Penting dalam Upaya Pengelolaan Sampah di Indonesia

Kolaborasi Pentahelix Penting dalam Upaya Pengelolaan Sampah di Indonesia

Whats New
Menteri Teten Ungkap Alasan Kewajiban Sertifikat Halal UMKM Ditunda

Menteri Teten Ungkap Alasan Kewajiban Sertifikat Halal UMKM Ditunda

Whats New
Viral Video Petani Menangis, Bulog Bantah Harga Jagung Anjlok

Viral Video Petani Menangis, Bulog Bantah Harga Jagung Anjlok

Whats New
9,9 Juta Gen Z Indonesia Tidak Bekerja dan Tidak Sekolah

9,9 Juta Gen Z Indonesia Tidak Bekerja dan Tidak Sekolah

Whats New
Rombak Direksi ID Food, Erick Thohir Tunjuk Sis Apik Wijayanto Jadi Dirut

Rombak Direksi ID Food, Erick Thohir Tunjuk Sis Apik Wijayanto Jadi Dirut

Whats New
OJK Bakal Buka Akses SLIK kepada Perusahaan Asuransi, Ini Sebabnya

OJK Bakal Buka Akses SLIK kepada Perusahaan Asuransi, Ini Sebabnya

Whats New
Gelar RUPST, KLBF Tebar Dividen dan Rencanakan 'Buyback' Saham

Gelar RUPST, KLBF Tebar Dividen dan Rencanakan "Buyback" Saham

Whats New
Layanan LILO Lion Parcel Bidik Solusi Pergudangan untuk UMKM

Layanan LILO Lion Parcel Bidik Solusi Pergudangan untuk UMKM

Whats New
60 Persen Pekerja RI Bekerja di Sektor Informal dan Gig, Hadapi Tantangan Keterbatasan Akses Modal

60 Persen Pekerja RI Bekerja di Sektor Informal dan Gig, Hadapi Tantangan Keterbatasan Akses Modal

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com