Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

OJK: Kredit Perbankan Bisa Tumbuh "Double Digit" jika Program Pengampunan Pajak Sukses

Kompas.com - 28/08/2016, 12:57 WIB

MALANG, KOMPAS.com - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebutkan perbankan optimistis dengan penyaluran kredit dalam beberapa waktu ke depan, dengan mematok pertumbuhan double digit, tepatnya 12 persen.

Deputi Direktur Pengembangan Pengawasan dan Manajen Krisis OJK, Aslan Lubis mengatakan saat ini pertumbuhan penyaluran kredit masih lesu, yakni 8,89 persen year on year di akhir semester I 2016.

"Dari mana sumber pertumbuhannya (penyaluran kredit)? Dari program tax amnesty. Diharapkan program tax amnesty sukses. Kalau gagal, itu tidak tahu tumbuhnya kredit dari mana," ujarnya Jumat (26/8/2016).

Menurut Aslan, masuknya dana dari program tax amnesty akan mampu mengurangi dampak rendahnya harga komoditas yang menyebabkan penyaluran kredit masih lesu.

Hal itu turut pula mengerek rasio kredit bermasalah (non performing loan/NPL) mengalami kenaikan. Hingga akhir semester I 2016, rasio NPL perbankan berada di level 3,05 persen (gross).

Terkait dengan program tax amnesty, Bank Indonesia (BI) sebelumnya menyatakan kebijakan tersebut akan mampu mendorong berkembangnya sektor infrastruktur nasional.

"Properti, pertanian, pariwisata akan berkembang karena kalau kami lihat minat investor, mereka cukup memahami pilihan-pilihan yang kami sebutkan," ungkap Gubernur BI, Agus Martowardojo.

Industri pengolahan pun akan memperoleh minat yang besar pula. Pasalnya, sektor industri ini pun akan memperoleh banyak dukungan pendanaan dari dana pengampunan pajak.

Pemerintah telah secara resmi menjalankan program pengampunan pajak atau tax amnesty dalam rangka untuk membiayai belanja negara. Selain itu melalui program ini, dana warga negara Indonesia (WNI) yang masih berada di luar negeri bisa ditarik masuk ke dalam negeri (repatriasi).

Dalam program tax amnesty, pemerintah mematok perolehan dana tebusan sebesar Rp 165 triliun. Adapun target deklarasi (pengungkapan) Rp 4.000 triliun dan repatriasi mencapai Rp 1.000 triliun.

Dana repatriasi bisa ditempatkan di berbagai instrumen keuangan, mulai dari tabungan, deposito hingga portofolio investasi seperti reksa dana, saham, properti dan sebagainya.

Akan tetapi, hingga 8 Agustus 2016 lalu, harta WNI yang sudah dideklarasikan baru mencapai Rp 9,27 triliun dengan total dana tebusan mencapai Rp 193 miliar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Whats New
Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Whats New
Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Whats New
Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Whats New
Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Whats New
Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Whats New
Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Whats New
Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Whats New
Kerja Sama dengan PBM Tangguh Samudera Jaya, Pelindo Optimalkan Bongkar Muat di Pelabuhan Tanjung Priok

Kerja Sama dengan PBM Tangguh Samudera Jaya, Pelindo Optimalkan Bongkar Muat di Pelabuhan Tanjung Priok

Whats New
DANA dan Jalin Sepakati Perluasan Interkoneksi Layanan Keuangan Digital

DANA dan Jalin Sepakati Perluasan Interkoneksi Layanan Keuangan Digital

Whats New
Kredit UMKM Bank DKI Tumbuh 39,18 pada Kuartal I-2024

Kredit UMKM Bank DKI Tumbuh 39,18 pada Kuartal I-2024

Whats New
Penyaluran Kredit Bank Mandiri Capai Rp 1.435 Triliun pada Kuartal I-2024

Penyaluran Kredit Bank Mandiri Capai Rp 1.435 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Imbas Boikot, KFC Malaysia Tutup Lebih dari 100 Gerai

Imbas Boikot, KFC Malaysia Tutup Lebih dari 100 Gerai

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com